Suara.com - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) melanjutkan fokus strateginya pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel termasuk berupa percepatan pembukaan gerai fisik.
Pada 12 November 2022, Depo Bangunan membuka gerai ke-12 di kota Medan, Sumatera Utara. Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin mengungkapkan, gerai di kota Medan menjadi gerai kedua yang dibuka pada tahun ini setelah di Pondok Gede, Jawa Barat.
“Kami sudah menargetkan tahun ini ada dua gerai yang dibuka. Setelah di Pondok Gede, Bekasi pada Februari lalu, pada 12 November ini, kami membuka gerai ke-12 di kota Medan, Sumatera Utara. Pemilihan kota Medan merupakan bagian dari upaya diversifikasi bisnis yang selama ini masih didominasi di pulau Jawa,” kata Kambiyanto dalam keterangannya.
Peresmian gerai ke-12 Depo Bangunan di Ringroad Gagak Hitam dihadiri oleh asosiasi profesi seperti Kontraktor Developer Real Estate Arsitek dan Desainer Interior juga oleh Supplier Bahan Bangunan seluruh Indonesia .
Baca Juga: Emiten Sawit BWPT Raup Pendapatan Rp3,4 Triliun di Kuartal III 2022
Kambiyanto menjelaskan, kota Medan menjadi pilihan lokasi gerai ke-12 karena pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang terus meningkat. Perekonomian Sumatera Utara tahun 2022 diprediksi tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan rentang proyeksi 4,1persen-4,9persen (yoy). Kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli akan mendorong konsumsi masyarakat.
“Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumut terus menunjukkan perbaikan di tengah meningkatnya biaya produksi. Tetap kuatnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin dari tetap tingginya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi. Ini menjadi pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi untuk dijadikan gerai ke-12,” ungkap Kambiyanto.
Kambiyanto optimistis, gerai ke-12 di kota Medan akan semakin memperbesar revenue Depo Bangunan pada tahun ini. Kata Kambiyanto, Pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60%.
Sementara itu, pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh sebesar 10,4%, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6%, lalu penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4% pada semester pertama tahun 2022 ini dari sebelumnya 5,4% dari total penjualan.
Sampai dengan kuartal ketiga DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,879 triliun, naik 10,3% dari periode tahun sebelumnya. Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,0%, marjin EBITDA sebesar 5,0% atau Rp 95 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,2% atau sebesar Rp 60 miliar. Pada akhir tahun, pendapatan diharapkan bisa Rp 2,55 - 2,6 triliun.
Baca Juga: Menko Luhut Dorong Pendapatan per Kapita US$10 Ribu Demi Indonesia Jadi Negara Maju