Emiten Keponakan Luhut Anggarkan USD500 Juta Buat Kembangkan EBT dan Kendaraan Listrik di Indonesia

Kamis, 10 November 2022 | 17:32 WIB
Emiten Keponakan Luhut Anggarkan USD500 Juta Buat Kembangkan EBT dan Kendaraan Listrik di Indonesia
Ilustrasi energi baru terbarukan. (Antara/HO-PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memantapkan diri untuk memasuki ekosistem bisnis energi terbarukan dan kendaraan listrik. Bahkan, perseroan yang sebagian kecil sahamnya dimiliki Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ini telah menganggarkan sejumlah dana untuk memasuki ekosistem bisnis tersebut.

Head of Strategy PT TBS Energi Utama Nafi Achmad Sentausa mengatakan, setidaknya sebesar USD500 juta dianggarkan untuk mengembangkan dua bisnis tersebut.

"USD500 juta itu buat EV (electric Vehicle) dan Renewable energy. Anggaran ini digunakan sampai tahun 2025-2026. USD500 juta itukan adalah kebutuhan untuk equity contribution ke dalam project dan juga masukin ke si electric vehicle," ujar Nafi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Nafi melanjutkan, perseroan berencana memulai pengembangan bisnis kendaraan listrik tahun depan. Saat ini, lanjut dia, perseroan juga telah memiliki perusahaan patungan bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk bernama Electrum.

Baca Juga: Energy Watch Minta Pemerintah Pikir-Pikir Lagi Bahasan RUU EBT

Menurutnya, ke depannya Electrum tidak hanya menyediakan kendaraan listrik saja, tetapi juga berencana melakukan produksi kendaraan listrik

"Jadi, kita lewat electrum, joint venture antara TBS dengan GoTo. Kita bikin sendiri lewat electrum, kita masih desain produknya," ucap dia.

Dalam kesempatan ini, TBS berkomitmen juga menurunkan emisi karbon dengan menginisasi TBS 2030, yang merupakan singkatan dari Towards a Better Society 2030.

Komitmen tersebut terdiri dari 12 goals yang menjadi acuan dan roadmap perusahaan dalam menjalani bisnis, dari level strategis sampai operasional di lapangan.

Melalui komitmen ini TBS berupaya menunjukkan bahwa faktor sustainability secara langsung terintegrasi dalam model bisnis TBS dan bukan inisiatif terpisah.

Baca Juga: COP27 Mesir: PLN Tegaskan Komitmen Transisi Energi hingga Percepatan Pembangkit EBT

"Ini merupakan pengakuan bahwa sustainability sudah menjadi kewajiban perusahaan di era modern ini. TBS2030 merupakan cara TBS untuk turut serta ambil bagian dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) yang merupakan agenda global dan juga pemerintah Republik Indonesia," kata Wakil Direktur TBS Pandu Sjahrir.

Pandu menjelaskan, TBS2030 merupakan sebuah roadmap yang jelas, terukur, serta transparan bagi para stakeholder untuk melihat kemajuan perusahaan.

Ia menambahkan, 12 goals yang menjadi acuan dan roadmap dalam menjalankan bisnis tersebut akan membantu perusahaan untuk mencapai Carbon Neutrality dan Fair Transition di tahun 2030.

"Kami tidak mengklaim kami memiliki semua jawaban untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi kami mencoba terus meningkatkan diri untuk menjadi lebih baik. TBS2030 adalah cara bagi kami untuk mengambil bagian dalam tujuan global dan mendukung agenda Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI