Dukung Agenda G20, MIND ID Komitmen Menekan Emisi Gas Rumah Kaca untuk Atasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 November 2022 | 09:07 WIB
Dukung Agenda G20, MIND ID Komitmen Menekan Emisi Gas Rumah Kaca untuk Atasi Perubahan Iklim
Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso. (Dok: MIND ID)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Holding Tambang BUMN, Mining Industry Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso menyatakan komitmennya untuk terus berusaha menekan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk membantu mengatasi perubahan iklim dunia.

“Kami berkomitmen untuk membantu program untuk mengurangi dampak perubahan iklim dunia. Komitmen ini salah satunya telah diwujudkan salah satu anggota kami baru-baru ini,” jelas Hendi, di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Hendi merujuk pada komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI), yang memaparkan rencana perusahaan untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 60 persen pada tahun 2030 di Conference of the Parties (COP) ke-27, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), di Sharm el-Sheikh, Mesir, Minggu, 6 November 2022.

PTFI bersama delegasi Indonesia turut berkontribusi terhadap agenda iklim nasional untuk memperkuat target 2030 di Nationally Determined Contribution (NDC), sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Paris. Kontribusi tersebut tercermin dari upaya perusahaan untuk mengurangi emisi GRK sebesar 30 persen, sejak PTFI terakhir berpartisipasi dalam COP tahun lalu di Glasgow.

Baca Juga: MIND ID Turut Kumandangkan Agenda Presidensi G20 lewat Musik dan Keagamaan

Dalam panel diskusi di Paviliun Indonesia yang mengusung tema “Stronger Climate Action Together”, PTFI diwakili Presiden Direktur Tony Wenas menegaskan prinsip keberlanjutan yang perusahaan usung.

“Tantangan dan dampak perubahan iklim memerlukan keterlibatan berbagai pihak agar bisa teratasi, tidak terkecuali sektor swasta. Pada tahun 2021, PTFI berhasil menurunkan emisi GRK hingga sebesar 22 persen, berkat inovasi dan komitmen yang berkesinambungan. Inovasi tersebut mencakup transisi menuju sumber energi liquified natural gas (LNG) yang memiliki emisi karbondioksida 40 persen lebih sedikit daripada batu bara, penggunaan kereta tambang listrik bawah tanah rendah emisi, dan operasi pembangkit tenaga listrik 168 MW berbahan bakar ganda dengan biodiesel,” jelas Tony.

Selain menjalankan strategi dan prinsip keberlanjutan, PTFI sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di Indonesia akan memainkan peran penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, khususnya untuk infrastruktur energi terbarukan.

“Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap tembaga, PTFI akan terus menyeimbangkan peningkatan produksi dalam kegiatan operasionalnya sambil memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan,” Tony menambahkan.

PTFI juga terus melanjutkan program reklamasi dan rehabilitasi lahan. Hingga tahun 2021, PTFI telah melakukan reklamasi batuan penutup di 432 hektare ekosistem sub-alpine, rehabilitasi di 962 hektare lahan dataran rendah, reklamasi di 1.160 hektare area tailing, penanaman mangrove di 480 hektare lahan, dan penanaman hingga lebih dari 5 juta pohon.

Baca Juga: Wujud Transformasi BUMN, MIND ID Lanjutkan Transformasi dan Dorong Digitalisasi Industri Pertambangan

Upaya menyeluruh ini PTFI lakukan untuk mendorong penyerapan emisi karbon, melestarikan lingkungan sekitar area operasi, serta mendorong pencapaian target NDC Indonesia di tahun 2030 mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI