Suara.com - Sejumlah saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata disukai para investor asing. Bahkan JPMorgan Chase & Co menyebut, saham-saham bank yang berada di kawasan Asia Tenggara sangat layak untuk dikoleksi dan akan diburu para investor sebagai portofolionya.
Stacey Neo, co-manager of JPMorgan Asean Equity, mengatakan dalam sebuah wawancara kepemilikan asing masih sangat rendah di wilayah ini.
"Mengingat arus keluar yang telah kita lihat secara historis, dan ada potensi untuk melanjutkan revisi pendapatan berdasarkan hasil tahun ini," kata Stacey, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (10/11/2022).
Dirinya mengungkapkan bahwa Asia Tenggara dikatakan menjadi salah satu dari sedikit titik terang dalam ekuitas global pada tahun 2022, karena harga komoditas yang lebih tinggi mendukung eksportir seperti Indonesia. Sementara kenaikan suku bunga dipandang baik untuk bank, yang menyumbang sekitar 40 persen dari bobot acuan MSCI Asean Index.
Baca Juga: 244 Saham Menghijau, IHSG Rabu Sore Ditutup Menguat ke Level 7.070
"Indonesia adalah salah satu tolak ukur utama indeks saham berkinerja terbaik secara global, mendekati rekor tertinggi, sementara MSCI AC World Index turun 22 persen," sebut Stacey.
Para eksekutif yang berbasis di Singapura terutama menyukai saham-saham bank di Indonesia dan Singapura yang akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan margin kenaikan suku bunga dan inflasi yang relatif stabil, serta permintaan pinjaman yang lebih tinggi dan peningkatan adopsi teknologi.
"PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memiliki salah satu rasio pinjaman terhadap simpanan terendah secara regional dan dapat meminjamkan tanpa kompromi," sementara DBS Group Holdings Ltd. memiliki waralaba rekening giro-tabungan yang besar," katanya.
Perkiraan pendapatan ke depan untuk ukuran MSCI Asean naik hampir 5 persen sejak akhir Maret, dengan sektor keuangan menjadi salah satu peningkatan sektoral terbesar dalam tiga bulan terakhir karena penurunan peringkat berlanjut untuk saham global.
Sebagian besar ekonomi Asia Tenggara diperkirakan tumbuh lebih dari 4 persen pada tahun 2023 karena ekonomi melawan inflasi dan terus pulih dari pandemi. Investor juga menyukai saham terkait kendaraan listrik di Indonesia karena negara ini mengembangkan cadangan nikelnya yang besar dan berencana untuk mensubsidi pembelian mobil listrik tahun depan.
Baca Juga: Daftar Pemilik Saham Mayoritas Blibli yang IPO, Ada Manusia Terkaya di Indonesia
Secara keseluruhan, pembukaan kembali China pada akhirnya akan menjadi katalis lain untuk kawasan tersebut, terutama untuk Thailand. Ekonomi terbesar kedua di dunia adalah mitra dagang terbesar di Asia Tenggara dan menyumbang lebih dari 20 persen wisatawan.
Dana tersebut memiliki kelebihan terbesar di Indonesia dan Vietnam, dan di bawah Malaysia dan Filipina.