Suara.com - Studi Bank Dunia menunjukkan sekitar 80% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah bergabung di ekosistem digital memiliki resiliensi (kemampuan untuk bangkit dan pulih) lebih baik di tengah pandemi COVID-19.
Data tersebut sekaligus menunjukkan peluang bagi UMKM yang telah go digital untuk terus tumbuh secara kuat dan berkelanjutan.
Gojek, secara konsisten menghadirkan berbagai program edukasi terbuka bagi UMKM yang telah go digital agar daya tahan dan resiliensi tetap terjaga, bahkan meningkat. Salah satu program edukasi terbaru yang digelar adalah kelas Bincang Biznis di Solo pada akhir Oktober lalu, dengan tujuan mendukung ketahanan UMKM kuliner setempat terhadap berbagai tantangan.
Bincang Biznis sendiri merupakan kelas edukasi yang dipersembahkan oleh GoBiz untuk pelaku usaha mikro. Di edisi terbaru, Bincang Biznis yang diselenggarakan juga sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM selama Bulan Inklusi Keuangan.
Baca Juga: Ingin Mulai UMKM Minuman Dengan Mudah, Begini Caranya
Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan, mengatakan, “Kami memahami bahwa transformasi digital bagi UMKM juga perlu disertai peningkatan literasi digital dan keuangan, serta pengetahuan akan produk digital itu sendiri. Pada kelas Bincang Biznis di Solo ini, para pelaku UMKM kuliner tidak hanya mendapat pelatihan seputar topik bisnis yang menarik dan relevan, namun juga mengenal lebih jauh GoBiz sebagai satu aplikasi digital yang memudahkan operasional bisnis UMKM dengan beragam solusi bisnis online yang mampu menjangkau jutaan pengguna Gojek dan Tokopedia.”
Mengangkat tema ‘Kiat Atur Harga dan Keuangan Agar Bisnis Laris Manis”, Bincang Biznis kali ini bertujuan mempersiapkan pelaku UMKM kuliner menghadapi prediksi kenaikan harga bahan baku. Kegiatan dikemas dengan berbagai format menarik, meliputi workshop, presentasi, panel diskusi, dan pameran produk. Setelah Solo, kota Bandung dan Jakarta akan menjadi titik penyelenggaraan Kelas Bincang Biznis berikutnya.