Menaker: Murni APBN, BSU 2022 Bukan Berasal dari Uang BPJS Ketenagakerjaan!

Rabu, 09 November 2022 | 20:06 WIB
Menaker: Murni APBN, BSU 2022 Bukan Berasal dari Uang BPJS Ketenagakerjaan!
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat berdialog dengan penerima BSU 2022 di Kantor Pos Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, (9/11/2022). (Dok: Restu Fadilah/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah terus memantau penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) tahun 2022 di berbagai daerah. Kali ini, Ida meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Rawamangun, Jakarta Timur. Dia menyaksikan langsung uang BSU sebesar Rp600 ribu yang diberikan dapat langsung diterima secara cash oleh para penerima manfaat.

Ida menjelaskan, BSU diberikan untuk menekan dampak dari penyesuaian harga BBM (Bahan Bakar Minyak). BSU Rp600 ribu diharapkan mampu meringankan beban para pekerja yang terkena dampak kenaikan harga BBM serta kebutuhan pokok. Alokasi dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang disuntikkan langsung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"BSU bukan berasal dari uang yang ada di BPJS Ketenagakerjaan. Ini murni dari APBN. Bahkan, Kemnaker juga tidak pernah ketemu sama uang itu karena langsung disuntikkan ke Pos Indonesia, ke Himbara. Maka tidak boleh uangnya berkurang Rp1 pun," tegas Ida di Kantor Pos Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, (9/11/2022).

Ida menjelaskan, pelibatan PT Pos Indonesia dalam penyaluran BSU 2022 berangkat dari pengalaman penyaluran BSU 2021 yang tidak bisa tersalurkan 100% karena para penerima manfaat belum memiliki rekening Bank Himbara. Akibatnya, uang BSU yang tidak tersalurkan harus dikembalikan ke Kemenkeu.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Salurkan BSU Tahap 7 Besok, Ini Cara Cek Status Penerima dan Syarat Pencairan

"Belajar dari itu, maka untuk tahun 2022 ini, setelah Bank Himbara selesai, kami turut salurkan juga melalui PT Pos Indonesia," kata Ida.

Adapun hingga Rabu, (9/11/2022), PT Pos Indonesia telah menyalurkan BSU kepada 1,24 juta orang atau sekitar 34,69% dari target 3,59 juta. Sedangkan secara keseluruhan, Kemnaker mencatat, penyaluran BSU sudah mencapai 80,30% atau 10,32 juta orang penerima dari target 14,63 juta orang.

Ida meminta Pos Indonesia untuk mempercepat penyaluran BSU supaya bisa segera tuntas.

"Secepatnya yah pak saya minta," ucap Ida.

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi di Kantor Pos Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, (9/11/2022). (Dok: Restu Fadilah/Suara.com)
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi di Kantor Pos Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, (9/11/2022). (Dok: Restu Fadilah/Suara.com)

Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, penyaluran BSU diupayakan selesai maksimal dua minggu lagi.

Baca Juga: Geger Gaji Karyawan Waroeng SS Penerima BSU Dipotong Si Bos, Jadi Perbincangan Warganet hingga Perhatian Gibran

"Maksimal dua minggu lagi selesai," ucap Faizal.

Lebih jauh Faizal menjelaskan, pihaknya menyalurkan BSU 2022 dengan tiga cara. Pertama, para penerima BSU 2022 dapat mengambil langsung ke Kantor Pos.

"Ini tidak tergantung di mana lokasi dia bekerja. Bisa cair di kantor pos manapun. Syaratnya cukup membawa KTP asli," tutur Faizal Rochmad Djoemadi.

Kedua, dilakukan secara kolektif oleh HRD perusahaan atau tempat penerima BSU bekerja. Ketiga, PT Pos Indonesia mengantarkan langsung ke rumah penerima. Namun, ini hanya dilakukan kepada para penerima yang sedang sakit atau dalam kondisi tidak memungkinkan untuk datang ke Kantor Pos atau perusahaannya.

"Maka, PT Pos langsung datang ke rumah atau rumah sakit yang bersangkutan," imbuhnya.

Selain itu, untuk mempercepat penyaluran BSU sekaligus memberi kemudahan kepada paran penerima, Kantor Pos memperpanjang waktu pelayanan, dari yang semula Senin-Sabtu menjadi Senin-Minggu hingga hingga pukul 20.00 WIB.

"Jadi kalau bapak/ibu baru pulang kerja jam 18.00, bisa mampir dulu ke Kantor Pos untuk ambil BSU karena tutupnya sampai jam 20.00," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI