Suara.com - Doker Tifa alias Tifauzia Tyassuma membaca sinyal dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Anies Baswedan menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Jokowi menginginkan calon Presiden nantinya mengerti akan persoalan ekonomi.
"Saya sangat setuju pendapat Pak Jokowi!. Presiden 2024 harus Cerdas! Paham Ekonomi Makro dan Mikro!" katanya dikutip dari akun Twitternya @DokterTifa pada Selasa, (7/11/2022).
Jokowi memperkirakan masalah yang akan dihadapi Indonesia lebih sulit, khususnya soal kondisi sosial ekonomi Indonesia. Maka dari itu, presiden Indonesia selanjutnya harus memahami ekonomi mikro dan makro.
Menurut Dokter Tifa, ciri-ciri tersebut sesuai dengan kriteria yang ada pada diri eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang merupakan Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Master Kebijakan Ekonomi.
Baca Juga: Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Pigai: Politik Memang Begitu
"Jadi ternyata beliau mendukung Anies Baswedan, SE, MPP, PhD, Horeee," tuturnya.
Sementara itu, analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto, menilai, Jokowi tengah membicarakan mengenai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam pernyataannya tersebut.
Dari tiga figur yang menonjol yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Ganjar lebih menonjol sebagai sosok yang masuk kriteria pengganti Jokowi.
Ia menjelaskan alasan pertama dalam aspek 'jam terbang tinggi', menurutnya, Ganjar sudah melanglang buana dan memiliki pengalaman yang mumpuni untuk bekerja dalam pemerintahan. Terlebih lagi, Ganjar sudah dua periode memimpin Jawa Tengah.
Kedua, publik cenderung memakai personifikasi atau perbandingan antara figur dalam konteks model komunikasi politik.
Baca Juga: Apa Maksud Presiden Jokowi Sebut Soekarno Tidak Pernah Berkhianat? Babak Baru Sejarah G30S/PKI
Kata Arif, ada kemiripan antara komunikasi politik yang dilakukan Jokowi dan Ganjar, meskipun tidak serupa.
"Yang dipersonifikasi sebagai (Jokowi-Ganjar) cenderung egaliter yaitu image ya. Saya tidak mengatakan itu sungguh-sungguh ya. Political images kan sebagai buku tanda bagi politikus," ucapnya.
Selain itu, Arif mengatakan Jokowi dan Ganjar memiliki sejumlah persamaan. Yakni pandangan mengenai pembangunan ekonomi dan latar belakang partai yaitu PDI Perjuangan.