Suara.com - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yang telah resmi tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11/2022) diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan investor akan sektor teknologi.
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.
“Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tutur Martin secara virtual, Selasa (8/11/2022).
Sementara itu, CEO dan Pendiri Blibli, Kusumo Martanto menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi, baik dari kalangan institusi maupun ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di Blibli.
Baca Juga: 276 Saham Terbakar, IHSG Selasa Ditutup Ambles ke Level 7.050
“Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan kami,” kata Kusumo.
Ia bilang, dalam Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) Perseroan berhasil mencatatkan Harga Perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp450 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Blibli berhasil dimaksimalkan sepenuhnya hingga mencapai batas atas sebanyak 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana, sehingga dapat menggalang dana IPO sekitar Rp8 triliun atau USD513 juta.
“Dana bersih himpunan IPO yang diperoleh Perseroan akan digunakan untuk pelunasan utang serta untuk modal kerja,” kata dia.
Menariknya, terdapat 6 fakta terkait IPO BELI, yakni;
Baca Juga: 6 Perusahaan Resmi IPO Hari Ini, Sahamnya Ada yang Ambles
Pertama, nilai transaksi pada hari pertama di bursa mencapai Rp411,29 miliar atau peringkat dua terbesar setelah transaksi TLKM yang tercatat senilai Rp467,6 miliar.
Kedua, dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp53,3 triliun atau setara dengan USD3,4 miliar, maka BELI merupakan satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak bulan Mei 2022.
Ketiga, merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang tahun 2022.
Keempat, nilai IPO BELI terbesar kedua sepanjang tahun 2022.
Kelima, nilai IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia.
Keenam, BELI berhasil menyelesaikan IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual yang luas di sektor teknologi.