Dapat Berkah dari Berkebun Hidroponik Binaan Pertamina

Selasa, 08 November 2022 | 09:12 WIB
Dapat Berkah dari Berkebun Hidroponik Binaan Pertamina
Anggota kelompok Hidroponik Barokah yang telah dibina Pertamina EP Asset 1 Jambi Field (PEP Jambi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Neti (49) dan sekitar belasan ibu-ibu lainnya mulai merasakan barokah atau keuntungan setelah apa yang mereka lakukan sejak 3 tahun belakangan ini. Mereka adalah anggota kelompok Hidroponik Barokah yang telah dibina Pertamina EP Asset 1 Jambi Field (PEP Jambi).

Di lokasi kebun Hidroponik Gerai Energi, Kelurahan Kenali Asam Atas, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Neti bercerita, Senin (6/11/2022) bahwa sebelum adanya kebun hidroponik ini mereka hanyalah para ibu-ibu PKK yang biasa dibilang tanpa kegiatan rutin.

"Kami ini ibu-ibu PKK, memang sebelum ini ada kegiatan tapi tak banyak, namun mendengar ada mau binaan soal perkebunan hidroponik yang dilakukan Pertamina kami antusias dan ingin ikut," papar Neti.

Neti pun mengatakan hasil panen perkebunan hidroponik ini mendapat antusiasme yang luar biasa besar dari masyarakat karena tak diduga-diga permintaannya yang cukup tinggi.

Baca Juga: PHM Dorong Peningkatan Produksi Migas WK Mahakam demi Dukung Kebutuhan Energi Nasional

"Pertama kali panen luar biasa permintaannya sangat tinggi, awal kami takut juga karena nantinya tidak ada yang mau membeli," ceritanya.

Neti mengatakan saat jumlah jenis sayuran yang ditanam sekitar 10 jenis mulai dari pokcoy, kangkung, sawi, salada air, bayam brazil, kale, hingga pagoda.

Tanaman ini dibudidayakan dengan cara hidroponik, tanpa menggunakan media tanah. Air selalu mengalir ke akar tanaman itu sehingga sayuran-sayuran yang tumbuh di sana selalu tampak segar.

"Bisa dibilang ini jenis sayuran yang sangat sehat karena tanpa pestisida dan ditanam di areal tertutup," katanya.

Neti pun menjelaskan setiap bulannya kelompok Hidroponik Barokah bisa melakukan panen dalam 1 bulan sekali dengan keuntungan rata-rata yang didapat satu anggota kelompok mencapai Rp1 juta.

Baca Juga: Dua Warga Muara Badak Ditangkap Polisi Karena Curi Kabel Pertamina

Dengan harga jual beragam dari Rp30 ribu per kg seperti kangkung dan bayam, ada juga pokcoy dijual Rp35 ribu per kg, Selada Rp40ribu per kg serta Bayam Brazil Rp50 ribu per kg, tak heran kata dia kegiatan ini seperti mendapat barokah ditengah pandemi Covid-19.

"Apalagi waktu itu Covid-19, banyak orang yang ingin membeli jenis sayuran sehat. Ini kan termasuk sayuran menengah keatas," katanya.

Sementara itu Ketua Kelompok Hidroponik Barokah Lindo Sitompul menambahkan bahwa aktivitas yang dilakukan dalam kebun Hidroponik Gerai Energi ini menggunakan energi yang ramah lingkungan karena sumber listriknya adalah energi baru terbarukan dengan panel surya.

"Waktu itu pakai listrik biasa, tapi ini karena sistem airnya harus mengalir terus jadinya listriknya harus 24 jam, untuk mensiasati itu kita pakai panel surya akhirnya," cerita Lindo.

Dia bilang metode tanam hidroponik memang susah-susah gampang. Kuncinya selain ketersediaan air juga pengawasan secara ketat dan berkelanjutan untuk itu sistem kerja, operasional kebun di Kebun Hidroponik terletak di dalam greenhouse berukuran 20×11 meter dengan 5.000 lubang tanam itu diatur dengan sistem shift. Untuk pagi dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 dan shift sore pukul 16.00 hingga 18.00.

Lindo menjelaskan selain melakukan penjualan di masyarakat umum, kelompok ini juga mengincar target pasar ke toko modern seperti toko swalayan terkemuka di pusat kota Jambi.

"Kita jual juga ini di m-blok (mall-nya Jambi dan toko-modern lainnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI