Suara.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang merupakan perusahaan pertambangan yang mengelola sumber daya mineral nikel, emas, dan bauksit selalu berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasional berkelanjutan. Hal tersebut diwujudkan antara lain dengan mengeluarkan dana Rp102,08 miliar pada 2021 untuk pengelolaan lingkungan di sekitar wilayah operasinya.
“Sebagai wujud pelaksanaan good mining practice, sudah menjadi kewajiban kami mengelola dan menjaga lingkungan dengan baik demi keberlanjutan,” kata Direktur Operasi dan Produksi Antam, Dewa Wirantaya.
“Di Kalimantan Barat misalnya, Antam melalui Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Kalimantan Barat memiliki dua program perlindungan Kehati, yaitu konservasi ekosistem hutan heterogen dan taman rotasi ulin keanekaragaman hayati (Taman Rotalin Kehati),” tambahnya.
“Di Kalimantan Barat misalnya, Antam melalui Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Kalimantan Barat memiliki dua program perlindungan kehati (kelestarian dan keanekaragaman hayati), yaitu konservasi ekosistem hutan heterogen dan taman rotasi ulin keanekaragaman hayati (Taman Rotalin Kehati),” jelasnya.
Menurut Dewa, program konservasi ekosistem hutan heterogen di Kalimantan Barat sudah dilakukan sejak 2017 pada 90 hektare lahan, sementara program Taman Rotalin Kehati dilakuan di areal konservasi seluas 2 hektare sejak tahun 2019.
Kedua program pelestarian Kehati ini telah berkontribusi pada pencapaian 36,21% luasan lahan konservasi di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Toba, Kalimantan Barat.
“Antam berupaya untuk menjaga Kehati, agar bisa menjaga keberlanjutan tanaman-tanaman endemik yang ada di sana. Beberapa tanaman endemik pada kawasan tersebut diantaranya ulin, gaharu, tapang, mentawa, dan tampui,” lanjutnya.
Sementara itu, upaya konservasi dan pelestarian Kehati juga dilakukan Antam di Unit Bisnis Pertambangan Emas, di Bogor Jawa Barat. Di lokasi tambang emas tersebut, sejak 2013 Antam melakukan konservasi burung Jalak Putih bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
“Kami juga melakukan pelestarian Banteng Jawa melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia. Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Antam melakukan konservasi rusa yang berasal dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” papar Dewa.
Baca Juga: Gunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Antam Dukung Inisiasi Dekarbonisasi
Tak berhenti sampai di situ, Antam melalui anak usaha PT Gag Nikel juga melakukan konservasi penyu sisik.
Dewa menjelaskan, pelaksanaan program-program tersebut merupakan upaya Antam untuk turut serta dalam pelestarian kehati di Indonesia.
“Antam sebagai bagian dari Holding Industri Pertambangan MIND ID, senantiasa berharap akan bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pengembangan sosial dan lingkungan melalui setiap program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan perusahaan,” tutupnya.