Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian Indonesia telah kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Hal ini, setelah dia melihat perekonomian Indonesia yang konsisten tumbuh di level 5%.
Menurut dia, kondisi ini membuat ekonomi Indonesia sangat bisa bertahan di tengah ancaman resesi ekonomi global. Airlangga menyebut, ekonomi Indonesia justru meningkat dibanding ekonomi global yang diprediksi melambat.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2022 sebesar 5,72%. Sedangkan, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi dari Kuartal I hingga kuartal III sebesar 5,4%.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 telah melebihi pertumbuhan sebelum pandemi atau 2019," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Konglomerat John Riady yakin Indonesia Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi
Airlangga memaparkan, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama perekonomian Indonesia dengan sumbangsihnya sebesar 5,39%. Kinerja itu didorong dari arus investasi yang memberi andil ke sektor konsumsi rumah tangga sebesar 4,96%.
Selain itu, sektor transportasi dan pergudangan turut mendorong kinerja perekonomian terus positif dengan andil 25,81%.
"Mobilitas masyarakat, akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali secara spasial pertumbuhan menguat," ucap dia.
Sementara, Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dilihat dari wilayahnya, sumber perekonomian masih disumbang oleh wilayah Jawa dengan andil ke perekonomian nasional sebesar 56,3%.
"Kemudian wilayah timur juga kinerjanya impresif, Sulawesi pertumbuhannya 8,24%, demikian pula di Maluku Papua juga pertumbuhannya impresif," pungkas Airlangga.
Baca Juga: Wamenkeu: Pembentukan LDKPI Untuk Diplomasi Politik dan Ekonomi RI