5 Alasan Orang Indonesia Mudah Tertipu Investasi Bodong

Masyarakat Indonesia adalah ladang basah bagi para penipu investasi. Sebabnya masyarakat gampang tertipu dengan keuntungan besar namun usaha kecil.
Suara.com - Investasi terkadang menjadi kata yang menggiurkan bagi orang Indonesia. Bagaimana tidak, kegiatan ini sering diasumsikan dengan melipatgandakan uang.
Tidak heran, banyak orang tertipu dengan investasi bodong. Apalagi jika investasi tersebut menawarkan modal kecil namun dengan keuntungan yang berlipat. Kejadian ini sering dialami masyarakat Indonesia. Ada banyak alasan orang Indonesia mudah tertipu investasi bodong. Berikut lima di antaranya.
1. Kurangnya Literasi Finansial
Sudah menjadi rahasia umum jika masyarakat Indonesia termasuk dalam kelompok dengan literasi terendah di seluruh dunia, termasuk dalam literasi finansial.
Baca Juga: Ahmad Luthfi Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
Akibatnya, orang lebih gampang tertipu investasi bodong. Misalnya, keputusan berinvestasi hanya didasarkan pada cerita teman atau keluarga, yang lebih parah hanya dengan melihat cara marketing yang menggiurkan. Tak banyak masyarakat yang mencari tahu dengan detail sebelum keputusan investasi tersebut diambil.
2. Gampang Tergiur Keuntungan Besar
Masyarakat Indonesia sangat gampang tergiur keuntungan besar dengan sedikit usaha. Akibatnya, jika ada tawaran investasi dengan iming-iming gampang mendapatkan timbal balik, orang Indonesia pasti mudah tergiur. Apalagi bagi kelas menengah dengan himpitan ekonomi, di mana mereka membutuhkan dana dengan cepat.
3. Tidak Memerika Pihak Terkait
Bagaimana orang Indonesia memperoleh informasi mengenai investasi? Kebanyakan dari mereka membaca komentar-komentar di media sosial tanpa kroscek ke sumber terpercaya.
Baca Juga: Plt Dirut BSI: Emas Solusi Investasi Saat Ini
Akibatnya, calon investor hanya memperoleh potongan informasi dari skema investasi yang ingin mereka lakukan. Dengan demikian, pertimbangan atas risiko dari investasi tersebut tidak terlalu matang.