Presiden Jokowi Raih Penghargaan di Forum Perdamaian Abu Dhabi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 05 November 2022 | 13:26 WIB
Presiden Jokowi Raih Penghargaan di Forum Perdamaian Abu Dhabi
Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan bertolak menuju Tanah Air dari Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Jumat (1-7-2022) petang. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meraih Abu Dhabi Forum for Peace Award atau penghargaan Forum Perdamaian Abu Dhabi.

Mengutip Al Arabiya, Sabtu (5/11/2022), Jokowi disebutkan pada Rabu 2 November memenangkan 2022 Imam Hasan bin Ali International Peace Prize (Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022) yang diserahkan oleh Forum Perdamaian Abu Dhabi di bawah naungan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat layak menerima penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022 dari Forom Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP). Sebab, selama ini dianggap mampu menjaga perdamaian dan memelihara kerukunan di Indonesia.

Menurut Emrus di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi Indonesia berhasil menjaga kerukunan dan perdamaian sehingga tercipta suasana yang kondusif dan rukun di tengah berbagai suku, agama dan budaya.

“Saya kira Pak Jokowi sangat tepat sekali (menerima penghargaan) membina kerukunan dan perdamaian coba kita lihat tidak ada gejolak-gejolak di Indonesia yang boleh dikatakan signifikan mempengaruhi katakanlah gesekan-gesekan sosial tidak ada.” Ujar Emrus, Sabtu (5/11/2022).

Emrus menambahkan, Presiden Jokowi pada konteks nasional berada ditengah-tengah masyarakat, tidak berpihak kepada salahsatu kelompok dan mengayomi semua warganya.

“Bukankah dia berada di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai suku bangsa, dari berbagai agama yang berbeda, dia benar-benar adalah presiden dan bapak negara kita, dia tidak pernah berpihak kepada kepentingan tertentu baik kepada kepentingan partai politik,” ucapnya.

Lanjut Emrus, dalam konteks dunia Internasional, Presiden Jokowi juga berada ditengah-tengah antara negara yang sedang berperang yaitu Rusia dan Ukraina.

Tanpa ragu-ragu di saat perang berkecamuk hebat, Presiden Jokowi malah berkunjung dan bertemu dengan kedua kepala negara tersebut untuk berdialog dan menjadi juru damai.

Baca Juga: Presiden Jokowi Suka Hilang saat di Demo, Rocky Gerung Nilai Sejenis Kepengecutan: Rakyat Sendiri Mesti Dihadapi

“Dari konteks internasional bukankah dia berada di tengah misalnya konflik internasional Rusia dan Ukraina, dia berkunjung ke Ukraina dia berkunjung ke Rusia nah dia melakukan posisi apa berada di semua kepentingan,” ungkap Emrus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI