Menurut Arsjad, terkait dengan pertumbuhan bisnis yang kolaboratif, Indonesia memiliki banyak proyek bisnis kolaborasi publik swasta.
Melalui Forum B20, Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan dari komunitas global dan menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Forum B20 Indonesia juga berhasil membentuk warisan program atau legacy programs.
Hasilnya diyakini akan mendorong negara-negara anggota G20 terus berkolaborasi secara berkelanjutan, tidak berhenti saat Presidensi Indonesia berakhir.
Saat ini, Indonesia juga terus berkomunikasi dengan India yang akan menjadi pemegang Presidensi B20-G20 tahun depan terkait kelanjutan legacy program dari Indonesia.
"Program-program yang dirancang dimaksudnya tidak hanya sekedar one time initiative, tetapi akan berkelanjutan. Legacy yang dihasilkan B20 akan memastikan pekerjaan besar melalui presidensi tahun ini tidak hanya sekedar rekomendasi private sector kepada pemerintah saja, tetapi juga akan menjadi program nyata untuk diimplementasikan sehingga bermanfaat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dunia yang inklusif," ujar Arsjad.
Legacy Programs B20 Indonesia diyakini akan memberikan dampak untuk menjawab isu penting dunia yakni transisi hijau, pertumbuhan inklusif, layanan sehat yang adil dalam jangka panjang. Sehingga legacy bisa memastikan hasil kerja B20 dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.