Suara.com - Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) resmi menaikkan suku bunga acuan. Suku bunga The Fed naik berapa?
Suku bunga The Fed naik sebesar 75 basis poin (bps). Jumlah ini adalah kenaikan keempat pada 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan The Fed berada di kiasaran 3,75% - 4%, menjadi yang paling tinggi sejak Januari 2008 silam.
Dialihbahasakan dari CNBC, Kamis (3/11/2022) kebijakan The Fed tersebut mengarah pada pengetatan kebijakan moneter paling agresif sejak awal 1980-an. Saat itu, inflasi mencapai level tertinggi.
Pernyataan minggu ini juga diperluas dari bahasa sebelumnya yang hanya menyatakan bahwa peningkatan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai. Bahasa baru itu menyatakan komite mengantisipasi kenaikan yang sedang berlangsung. Kebijakan moneter akan mengembalikan inflasi ke angka dua persen.
Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Emas Dunia Berangsur Turun
Gubernur The Fed, Jerome Powell menolak gagasan bahwa bank sentral mengharapkan diskusi pada satu atau dua pertemuan berikutnya tentang memperlambat laju pengetatan. Dia juga menegaskan kembali bahwa mungkin diperlukan tekad dan kesabaran untuk menurunkan inflasi.
"Kami masih memiliki beberapa cara untuk menghambat laju inflasi, dan data yang masuk karena pertemuan terakhir kami menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya," katanya.
Namun, Powell mengulangi gagasan bahwa mungkin ada saatnya untuk memperlambat laju kenaikan tarif bahan pokok. Dia telah mengatakan ini pada konferensi pers baru-baru ini.
Suku Bunga Acuan di Indonesia
Belum ada dampak yang signifikan di Indonesia setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 bps. Namun, yang perlu diketahui Bank Indonesia terus-menerus menaikkan suku bunga acuan.
Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Justru Melesat
Bank Indonesia kembali menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) atau suku bunga acuan ke angka 50 basis poin (bps) menjadi 4,75% Kamis (20/10/2022) kemarin. Dampak suku bunga yang naik 50 Bps ini akan berpengaruh signifikan terhadap konsumsi rumah tangga.
Kenaikan ini sekaligus menjadi yang ketiga setelah BI dua kali berturut-turut mengerek suku bunga acuan sejak Agustus lalu sebesar 25 bps dan 50 bps per September 2022. Dengan demikian, total kenaikan suku bunga acuan sepanjang 2022 ini adalah 125 bps.
Dampak suku bunga acuan yang naik diharapkan mampu memperkuat kurs rupiah terhadap dolar. Saat ini rupiah masih bertengger di angka Rp15.600 per dolar Amerika.
Sayangnya, dampak negatif bakal dirasakan pelaku industri perbankan lantaran bunga pinjaman di bank akan meroket. Kondisi ini membuat para pelaku usaha akan berpikir dua kali untuk mengambil kredit.
Pembayaran bunga dan cicilan modal usaha yang kadung diambil pun tampaknya harus direstrukturisasi. Itulah informasi tentang suku bunga The Fed naik berapa.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni