Bos BI Ungkap Jurus Penangkal Kenaikan Inflasi

Kamis, 03 November 2022 | 14:22 WIB
Bos BI Ungkap Jurus Penangkal Kenaikan Inflasi
Gubernur BI, Perry Warjiyo. (Dokumentasi Humas Bank Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramal inflasi hingga akhir tahun akan lebih rendah. Bahkan, tingkat inflasi masih di bawah dari perkiraan BI.

Dia menyebut, imbas kenaikan BBM, inflasi langsung melejit naik ke level 6,1%, tapi inflasi berangsur turun di level 5,7%.  

"Semula kami perkirakan 6,6% dengan realisasi ini bahkan bisa lebih rendah dari 6,3% akhir tahun.Itu inflasi IHK," ujar Perry dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11/2022).

"Inflasi inti, bulan Oktober kemarin 3,3%, semula kami perkirakan dulu 3,7%, inflasi inti lebih rendah, di akhir tahun semula inflasi inti 4,3% dengan inflasi inti lebih rendah dari 4,3%," tambah dia.

Baca Juga: 9 Pemimpin Baru Bank Indonesia Resmi Ditetapkan, Gubernur Beri Wejangan Makna Amanah

Menurut Perry, lebih rendahnya perkiraan tingkat inflasi karena semua pihak bisa mengendalikan inflasi pangan. Dia melihat, para pemerintah daerah memberikan insentif untuk mengendalikan insentif pangan.

"Inflasi pangan yang rendah bahkan deflasi jadi faktor positif. Second round bahkan third round dampak penyesuaian harga BBM lebih rendah termasuk ke inflasi IHk dan inflasi inti itu faktornya," ucap dia.

Selain itu, tutur Perry, stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan BI bisa meredam kenaikan harga-harga produk impor di dalam negeri.

"Itu hasilnya bahwa depresiasi nilai tukar rupiah termasuk paling rendah diantara negara lain. Agar nggak sebabkan kenaikan harga harga dalam negeri, seperti import inflation itu, jadinya IHK dan inflasi inti lebih rendah dari yang diperkiraan," beber dia.

Kemudian, Perry menambahkan, BI juga merespon tingginya inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reserve Repo Rate sebesar 4,75%.

Baca Juga: Harga Makanan dan Komoditas Turun, Inflasi Oktober Mulai Terkendali

"Semula Semester II tahun depan kenaikan suku bunga forward loaded preemptive pada paruh pertama 2023. Dengan inflasi inti terjaga lebih rendah dari 4% dan langkah koordinasi Pempus dan Pemda kami perkirakan inflasi IHK di bawah 4%," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI