Suara.com - Rasanya, kini hampir setiap ecommerce memiliki layanan paylater yang semakin memudahkan kita untuk belanja sekarang bayar nanti. Dan persyaratan untuk pengajuan pun tidak terlalu sulit. Hanya bermodal KTP, kamu sudah bisa mendapat limit jutaan rupiah yang bisa dibelanjakan apa saja.
Mirip dengan kartu kredit, namun paylater memberikan tenor yang lebih singkat. Pun dengan bunganya, yang umumnya lebih tinggi. Jadi, bijaksanalah dalam penggunaannya, ya.
Meski memberikan banyak kemudahan, paylater juga ada kekurangannya, lho. Buat kamu yang berminat menggunakan payLater, sebaiknya pahami dahulu kelebihan dan risikonya berikut ini, seperti dikutip dari laman Finmas.
Baca Juga: Bayar Akulaku PayLater Kini Bisa Lewat Aplikasi myXL
1. Prosesnya lebih cepat dan mudah
Proses pengajuan payLater umumnya cepat dan praktis, bahkan beberapa ada yang cuma butuh waktu kurang dari 5 menit. Ditambah lagi, paylater lebih cepat diaktifkan dibandingkan kartu kredit. Itu sebabnya, belanja paylater bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga, khususnya di saat banyak kebutuhan mendesak yang harus dibeli.
2. Tenor yang Bervariasi
Paylater memiliki jangka waktu pinjaman (tenor) yang bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Jika tenor yang diambil kecil, maka bunganya pun makin kecil.
3. Menawarkan Banyak Promo
Baca Juga: Sudah Terdaftar di OJK, Ini 7 Aplikasi Paylater Tahun 2022 Beserta Keunggulannya Masing-Masing
Biasanya, pihak e-commerce juga menyediakan banyak promo untuk pengguna fitur ini, seperti misalnya diskon pembelian, biaya penanganan, dan jenis penawaran menarik lainnya.
1. Bunga dan Denda yang Cukup Tinggi
Sama halnya seperti fasilitas kredit lainnya, payLater juga memberlakukan bunga dan denda. Nilai bunga cicilannya cukup tinggi, terkadang bisa mencapai 2%. Belum lagi adanya denda keterlambatan pembayaran. Jadi, sebelum memakai fitur PayLater, sebaiknya pertimbangkan kembali soal risiko bunga dan denda keterlambatannya yang tinggi ini.
2. Data Pribadi yang Kurang Aman
Sama seperti halnya pengajuan kredit pada umumnya, kamu juga akan diminta berbagai data diri. Karena berbasis digital, identitas diri ini cukup riskan untuk diretas. Risiko penyalahgunaan data pribadi oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab bisa saja terjadi.
3. Budaya Konsumtif dan Berutang
Proses pinjaman dan pendaftaran yang mudah pada paylater terkadang bisa membuat pembeli jadi kalap. Alhasil, bisa saja kamu malah berbelanja barang-barang yang sekiranya kurang penting. Budaya konsumtif ini tentunya bisa membuat kondisi keuangan kamu menjadi tidak sehat. Terlalu banyak cicilan juga dapat mencegah kamu untuk rutin menabung dan mulai berinvestasi.
Jadi, bijaklah dalam menggunakan paylater, ya!