Suara.com - Startup perikanan Indonesia, FishLog, hari ini mengumumkan putaran pendanaan pra-Seri A, dengan partisipasi dari BRI Ventures, Accel, Insignia Ventures Partners, Patamar Capital, Indogen Capital, dan Triputra Agri Group.
Pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat jaringan ekosistem rantai pasok perikanan domestik di Indonesia melalui ekosistem FishLog, termasuk akses terhadap pembiayaan dan pengembangan ekosistem mitra, memperkuat peran FishLog dalam rantai pasokan global juga sebagai penggerak ekosistem industri rantai dingin perikanan Indonesia, dan mengembangkan keberlanjutan tenaga kerja di industri ini melalui pengembangan sumber daya manusia dan FishLog Academy.
“Fokus FishLog adalah mendigitalisasi rantai pasok perikanan dan menjadi solusi permasalahan dari cold storage serta menjaga distribusi logistik dari hulu ke hilir di sektor perikanan, FishLog telah membuat geliat yang positif terhadap industri perikanan dalam negeri. Seperti apa yang jadi fokus pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menjaga kestabilan harga, stok dan kualitas produk serta distribusi yang merata dan sistem penamaan Stock Keeping Unit (SKU) yang terstandarisasi secara Nasional maupun Internasional. Kami sangat senang dapat bermitra dengan FishLog yang dengan peran inovatifnya dan mendukung mereka untuk terus mengembangkan rantai pasokan yang terintegrasi di industri perikanan juga memperluas digitalisasi ekosistem FishLog secara global,” jelas Markus Rahardja, Chief Investment Officer dari BRI Ventures dalam keterangannya, Kamis (3/11/2022).
Sejak tahun 2020, FishLog telah mendorong peningkatan pasokan gudang pendingin, pengolahan ikan, dan distribusi perikanan di Indonesia untuk terus dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan ikan di kancah yang lebih luas lagi.
Baca Juga: Pijar Mahir Dukung Fordigi Kembangkan Kualitas Talenta Digital BUMN secara Berkelanjutan
FishLog mengembangkan industri perikanan ini dengan mendirikan FishLog Quality Center, menyediakan platform hybrid offline-online yang bekerja dengan mitra cold storage lokal untuk memberikan akses kepada para pemangku kepentingan lokal termasuk nelayan, aggregator, dan pedagang, selain itu memungkinkan untuk mendapat akses yang lebih besar kepada pembeli dengan mendaftarkan produk mereka di FishLog B2B Marketplace dan mendigitalisasi sistem operasi mereka.
FishLog juga memberikan keleluasan bagi para pelaku bisnis perikanan agar dapat memaksimalkan operasi hulu ke hilir melalui keempat produknya: (i) Inventory Handling, (ii) Pembiayaan, (iii) B2B Marketplace, dan (iv) Digitalisasi Cold Storage.
Pendanaan Pra-Seri A ini akan membantu FishLog untuk meningkatkan keberlanjutan ekosistem melalui layanan yang dihadirkan, dengan memberikan akses yang lebih besar kepada para mitra, model operasi, dan likuiditas, serta meningkatkan kemampuan industri untuk memproses produk dan juga SKU.
“Dengan adanya potensi bisnis global yang sangat besar di sektor perikanan Indonesia, yang sebenarnya sudah dari lama belum adanya efisiensi dan masih belum terselesaikan, sekaligus menjadi misi kami di FishLog untuk membuka potensi penjualan dan memaksimalkan pemanfaatan gudang pendingin di industri perikanan Indonesia yang terfragmentasi, membangun hal yang paling efektif dan juga untuk memastikan keberlanjutan produk dan layanan juga tenaga kerja di industri ini. Melalui pendanaan ini, kami akan terus membangun ekosistem rantai dingin dan sistem operasional yang sangat efisien untuk industri perikanan di Indonesia. Visi kami adalah agar semua pemangku kepentingan di sektor ini dapat berpartisipasi secara produktif, bertransaksi dengan aman, dipercaya, berkelanjutan dan terintegrasi antara satu dengan yang lain.” kata Bayu Anggara, CEO dan Co-Founders FishLog.
Untuk mencapai visinya dalam menciptakan industri perikanan yang lebih kuat di Indonesia, FishLog menyadari bahwa mengembangkan talenta terbaik di industri ini menjadi modal dasar untuk lebih baik.
Baca Juga: Startup Lokal Bangkitkan UMKM Mitra Jahit dan Kain Nusantara
Untuk itu, FishLog berfokus untuk meningkatkan kapabilitas tim dengan merekrut talenta terbaik untuk pengembangan bisnis. Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki lebih dari 200 karyawan dan berencana menjadi dua kali lipat di akhir tahun.
Selain itu, untuk memberikan kontribusi pada pengembangan talenta yang berkelanjutan melalui FishLog Academy. Program ini dibangun untuk mengembangkan skill serta untuk memiliki standar yang sama dalam industri perikanan ini.
FishLog Academy adalah program intensif yang menghasilkan talenta terbaik di industri ini dengan menawarkan pendidikan profesional, pengembangan pribadi, dan peluang karir yang terjamin.
Fishlog Academy berkomitmen untuk memperkuat keterampilan dan kemampuan talenta masa depan di industri perikanan. FishLog Academy berfokus pada 2 program yang akan menghasilkan talenta muda yang kompeten di bidang Quality Control dan Cold Storage Operations, dimana mereka akan mendapatkan teori dan praktek langsung di FishLog Quality Center di seluruh Indonesia.
Selain itu, program lain di FishLog Academy yaitu menyiapkan talent yang siap bekerja secara profesional dan berkompeten di industri perikanan. Mereka akan diberikan pelajaran tentang Operasional & Manajemen Bisnis.
“Kami telah memulai beberapa uji coba di beberapa negara, namun fokus kami hingga akhir tahun 2022 adalah memperkuat posisi kami di Indonesia melalui peningkatan produk dan layanan kami, dan juga menciptakan lebih banyak kolaborasi strategis. Setelah bekerja di industri perikanan Indonesia selama beberapa tahun, Reza, Abdul dan saya tidak hanya melihat potensi pasar perikanan domestik Indonesia tetapi juga nilainya di pasar global, dan dengan adanya FishLog, kami juga berharap bisa membuka peluang pasar global untuk Indonesia. Melalui Fishlog, kami membangun platform penyediaan pasar untuk semua pihak, menyelaraskan proses rantai pasokan mereka menjadi lebih efisien dan transparan dengan menerapkan teknologi di dalamnya agar berkelanjutan. Kami juga telah membangun bisnis model yang kuat dan dapat direplikasi di berbagai wilayah Indonesia, sekarang kami berinisiatif untuk berkembang di pasar rantai pasokan global,” tutup Bayu Anggara.