Suara.com - Harga emas berbalik negatif pada perdagangan hari Rabu, usai pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell yang menyepakati kenaikan suku bunga 75 basis poin.
Mengutip CNBC, Kamis (3/11/2022) harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD1.640,05 per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,02 persen menjadi USD1.650 per ounce menjelang keputusan The Fed.
Harga melonjak lebih dari 1 persen setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, seperti yang diperkirakan secara luas, tetapi kenaikan biaya pinjaman di masa mendatang dapat dilakukan dalam langkah-langkah yang lebih kecil untuk memperhitungkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter yang telah diberlakukan sejauh ini.
Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Justru Melesat
Kemudian, Powell memperingatkan terhadap prospek bank sentral akan segera pindah ke sela-sela terkait kenaikan suku bunga. Terlalu dini untuk berpikir tentang berhenti.
Powell tidak menekankan kecepatan namun menyatakan bahwa terlalu dini untuk mempertimbangkan jeda menetapkan nada yang cukup hawkish.
"Powell memberi Fed opsi untuk melambat menjadi 50 bps tetapi mencegah reli pasar yang gila dengan menekankan seberapa tinggi suku bunga dan berapa lama mereka akan bertahan di sana sambil mengalihkan fokus dari kecepatan kenaikan suku bunga." Kata Tai Wong, trader Heraeus Precious Metals di New York.
Emas sangat rentan terhadap suku bunga, karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks Dolar (Indeks DXY) dan imbal hasil US Treasury 10-tahun rebound setelah komentar Powell tersebut.
Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga 75 Bps 4 Kali Berturut-turut
Di tempat lainnya, perak spot anjlok 1,6 persen menjadi USD19,3 per ounce, setelah melesat ke puncak tiga minggu, Selasa. Platinum turun 0,7 persen menjadi USD936,28 per ounce, sementara paladium melorot 1,3 persen menjadi USD1.856,50.