Pada kesempatan itu Pupuk Kaltim turut memberikan edukasi pengolahan pembuatan kompos menggunakan biodekomposer Biodex bagi petani setempat. Hal ini mengingat sudah tidak ada lagi subsidi pupuk organik oleh Pemerintah, sehingga petani harus mulai membiasakan diri menjaga daya dukung lahan agar tetap produktif menggunakan pupuk organik.
Dijelaskan Yusva, Biodex diproduksi Pupuk Kaltim sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan, untuk membantu perbaikan kualitas lahan pertania.
Penggunaan biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik, hanya dalam waktu 2-3 minggu bahan organik telah siap menjadi pupuk kompos.
"Biodex dapat diaplikasikan tanpa harus menambahkan bahan lainnya seperti molase atau tetes tebu sebagai katalisator. Hal ini juga sudah dibuktikan para petani di Madiun, Ponorogo, Malang, dan Bojonegoro yang sudah menjalankan produksi pupuk kompos secara mandiri menggunakan Biodex," lanjut Yusva.
Melalui edukasi yang diberikan, petani Trenggalek didorong mampu meningkatkan daya dukung lahan dengan memanfaatkan Biodex serta jerami sisa panen, sehingga sifat biologis tanah dapat terjaga dengan adanya pupuk organik.
Terlebih kandungan Biodex juga terbukti mampu menanggulangi beberapa penyakit pada tanaman seperti layu fusarium.
“Selain sebagai perombak bahan organik, Biodex juga bisa dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk memproteksi tanaman agar tahan terhadap serangan penyakit. Sebab ada kandungan bakteri Trichoderma sp. didalamnya,” pungkas Yusva.
Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, yang turut hadir dalam panen raya dan edukasi penggunaan Biodex menyambut optimis pelaksanaan program Makmur oleh Pupuk Kaltim.
Dirinya berharap program ini mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian padi sekaligus mendorong kesejahteraan petani di wilayahnya. Apalagi pada tiga musim sebelumnya, para petani sempat merugi karena mengalami gagal panen.
Baca Juga: Gubernur Arinal Luncurkan KUR dan Asuransi Terintegrasi Lewat Aplikasi e-KPB
"Dari panen raya kali ini didapati hasil 5,98 ton/Ha. Ini cukup baik, mengingat tiga musim lalu para petani tidak panen sama sekali. Semoga hasil ini bisa terus ditingkatkan kedepannya," ujar Mas Ipin, sapaan akrab Mochammad Nur Arifin.