Suara.com - Rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin menggabungkan 103 hotel milik BUMN mendapatkan dukungan dari anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun.
Menurut Rudi, langkah Erick Thohir sangat bermanfaat dalam kemajuan serta kinerja perusahaan pelat merah di Indonesia.
"BUMN harus bisa menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi trigger bagi kebangkitan ekonomi masyarakat. Bisa dikatakan holding BUMN yang dibentuk saat kepemimpinan Erick ini jadi salah satu motor penggerak ekonomi kita," ujar dia.
Konsolidasi ratusan hotel tersebut bakal dilakukan Erick dengan menyatukannya di bawah Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Menteri Erick Thohir Berpeluang Jadi Capres 2024
Dengan kehadiran holding BUMN, menurut dia, efisiensi dan peningkatan kinerja BUMN terlihat secara signifikan. Apalagi, peningkatan laba BUMN secara berkelanjutan dalam 3 tahun terakhir menunjukkan pembentukan holding oleh Kementerian BUMN sudah on the track.
"Holding BUMN itu menjadi solusi jangka panjang kemajuan perusahaan negara kita. Dengan digabungkan, birokrasi berbelit yang selama ini terjadi bisa hilang dan membuat laba atau dividen yang didapatkan lebih sehat," ungkapnya.
Hal ini lantaran menurutnya, berdasarkan data dari Kementerian BUMN pada tahun 2020 yang menyebutkan BUMN menghasilkan laba sebesar Rp13 triliun.
Jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi Rp124,5 triliun pada tahun 2021. Pada tahun ini, ditargetkan sebesar Rp144 triliun.
Rudi berharap holding BUMN ke depan dapat terus melakukan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Peruri: UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi, Serap 95 Persen Tenaga Kerja
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus pada driver pertumbuhan domestik, termasuk mendorong UMKM untuk bangkit dan terus menciptakan lapangan kerja.
Ia juga memandang perlu memperkuat holding BUMN agar memiliki cakupan yang luas karena holding BUMN juga menjadikan BUMN bekerja lebih padu dan tidak lagi bekerja secara sektoral dalam membangun atau membangkitkan perekonomian di Tanah Air.
Dengan melakukan berbagai kerja sama tersebut, menurut dia, BUMN tidak lagi bersaing dalam memberikan pelayanan, tetapi saling melengkapi.
"Jangkauan pelayanan terhadap masyarakat juga akan makin luas," kata dia, dikutip dari Antara.
Baginya, transformasi BUMN yang salah satunya dengan pembentukan holding dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan, profesionalisme, meminimalisasi intervensi politik, peningkatan kinerja dan produktivitas, serta daya saing perusahaan baik dalam pasar domestik maupun internasional.
"Hal itu bisa menjadikan BUMN Indonesia lebih kompetitif dan berkelas dunia dan siap menghadapi situasi yang berubah dan ketidakpastian. Dari sinilah harapan holding BUMN dapat menciptakan BUMN yang kuat dan terus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional," pungkasnya.