Ekonomi Indonesia pada 2023 Diprediksi Aman dari Resesi Asal Pemerintah Mau Beri Bantuan

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 02 November 2022 | 18:04 WIB
Ekonomi Indonesia pada 2023 Diprediksi Aman dari Resesi Asal Pemerintah Mau Beri Bantuan
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap, pemerintah tetap memberikan bantuan berkelanjutan, mulai dari bantuan langsung tunai, program keluarga harapan, hingga subsidi upah untuk masyarakat marjinal agar menjaga daya beli.

"Ketika konsumsi terjaga, ketersediaan barang terjaga, maka dunia boleh krisis, tapi Indonesia masih bisa optimis," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey, Rabu (2/11/2022).

Ia menilai pelaku usaha ritel menilai kondisi Indonesia berada dalam tingkat moderat, jauh dari kondisi dunia yang sedang mengalami krisis

Optimisme itu, kata Roy, merujukpada indikator kinerja ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5,44 persen pada triwulan II 2022 dan inflasi Oktober 2022 sebesar 5,71 persen, yang turun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen.

Baca Juga: Parah! Waroeng SS Potong Gaji Karyawan Penerima BSU

"Artinya, dengan kondisi yang sudah berfluktuasi di global, Indonesia bisa menurunkan inflasi. Ketika kita melihat laporan inflasi kemarin bisa turun jadi 5,71 persen, ada optimisme dari sektor hilir, yakni ritel, melihat ke tahun depan," kata dia.

Namun demikian, Roy mengaku kondisi yang membaik itu tetap harus diwaspadai. Pasalnya, gejolak global tidak bisa diprediksi ke depan.

Ia juga mengingatkan ada dua hal yang harus jadi perhatian pemerintah untuk bisa menjaga optimisme dunia usaha, yaitu ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting) serta terjaganya daya beli atau konsumsi masyarakat.

"Dua indikator ini kita harapkan dapat terus terjaga melalui peran pemerintah untuk terus juga memberi bantuan/subsidi kepada masyarakat terutama masyarakat marjinal," ungkapnya kepada Antara.

"Harapan kita tahun depan masih baik, tapi tetap waspada karena peperangan belum selesai, krisis dunia belum selesai. Jadi tetap waspada, efisien, efektif, mencermati akan ekspansi atau investasi, jangan sembarang ekspansi atau investasi," pungkas Roy.

Baca Juga: Geger Gaji Karyawan Waroeng SS Penerima BSU Dipotong Si Bos, Jadi Perbincangan Warganet hingga Perhatian Gibran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI