Ritel Optimis Tetap Catat Kinerja Positif Meski Ada Ancaman Krisis, Ini Alasannya

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 02 November 2022 | 17:43 WIB
Ritel Optimis Tetap Catat Kinerja Positif Meski Ada Ancaman Krisis, Ini Alasannya
Ilustrasi stok minyak goreng di ritel modern Bengkulu kosong karena adanya penimbunan. ANTARA
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku tetap optimis mampu tumbuh pada 2023 nanti meski ancaman krisis ekonomi bergulir.

Disampaikan Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey optimisme itu bukan tanpa alasan. Merujuk pada indikator kinerja ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5,44 persen pada triwulan II 2022 dan inflasi Oktober 2022 sebesar 5,71 persen, yang turun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen.

"Artinya, dengan kondisi yang sudah berfluktuasi di global, Indonesia bisa menurunkan inflasi. Ketika kita melihat laporan inflasi kemarin bisa turun jadi 5,71 persen, ada optimisme dari sektor hilir, yakni ritel, melihat ke tahun depan," kata dia.

Namun demikian, Roy mengaku kondisi yang membaik itu tetap harus diwaspadai. Pasalnya, gejolak global tidak bisa diprediksi ke depan.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Membayangi, Minimalkan Dampaknya dengan Prioritaskan 5 Hal Berikut

Ia juga mengingatkan ada dua hal yang harus jadi perhatian pemerintah untuk bisa menjaga optimisme dunia usaha, yaitu ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting) serta terjaganya daya beli atau konsumsi masyarakat.

"Dua indikator ini kita harapkan dapat terus terjaga melalui peran pemerintah untuk terus juga memberi bantuan/subsidi kepada masyarakat terutama masyarakat marjinal," ungkapnya kepada Antara.

Ia berharap, masyarakat marjinal tetap mendapatkan bantuan berkelanjutan, mulai dari bantuan langsung tunai, program keluarga harapan, hingga subsidi upah. Bantuan seperti itu diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat.

"Ketika konsumsi terjaga, ketersediaan barang terjaga, maka dunia boleh krisis, tapi Indonesia masih bisa optimis," katanya.

Roy menilai pelaku usaha ritel menilai kondisi Indonesia berada dalam tingkat moderat, jauh dari kondisi dunia yang sedang mengalami krisis.

Baca Juga: Dirjen Bimas Budha : Waisak 2567 BE Jatuh Pada 4 Juni 2023

"Harapan kita tahun depan masih baik, tapi tetap waspada karena peperangan belum selesai, krisis dunia belum selesai. Jadi tetap waspada, efisien, efektif, mencermati akan ekspansi atau investasi, jangan sembarang ekspansi atau investasi," pungkas Roy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI