4 Sektor UMKM yang Wajib Jadi Prioritas Pemerintah Menurut Indef

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 02 November 2022 | 17:09 WIB
4 Sektor UMKM yang Wajib Jadi Prioritas Pemerintah Menurut Indef
Foto udara petani merawat tanaman padi di Desa Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (17/7/2022). [ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah diminta memprioritaskan bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam empat sektor yakni sektor manufaktur, pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

“Keempat sektor ini penting untuk kita dorong, bukan berarti sektor lain tidak perlu diperhatikan. Tapi keempat sektor ini penting didorong untuk tingkatkan produktivitas UMKM,” kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam webinar “Strategi Peningkatan Produktivitas dan Pendanaan UMKM” pada Rabu (2/11/2022).

Guna meningkatkan produktivitas UMKM sektor manufaktur, menurutnya, UMKM perlu menjadi pemasok perusahaan besar sehingga mereka bisa mencontoh kegiatan operasional perusahaan besar yang efisien dengan standar kualitas produk yang baik.

“UMKM sektor manufaktur juga perlu berpartisipasi dalam jaringan produksi global sehingga memacu mereka untuk berproduksi dengan lebih efisien dan kompetitif,” kata dia.

Baca Juga: Ajang Promosi UMKM, Pemprov Sulsel Gelar Pekan Raya Sulsel di Hotel

UMKM sektor manufaktur perlu bermitra dengan universitas yang bisa mendukung dalam berinovasi dan meningkatkan aspek kewirausahaan UMKM.

Sedangkan UMKM manufaktur berorientasi ekspor pun perlu diberi pembiayaan, baik dari perbankan maupun dari pemerintah, yang disalurkan sekaligus dengan program pembinaan.

Sektor pertanian juga dapat ditingkatkan produktivitasnya dengan penyediaan penyuluh profesional yang bisa menyambungkan petani kepada penjual dan penyedia pembiayaan.

“Sektor pariwisata yang terdampak pandemi juga perlu ditingkatkan produktivitasnya dengan mendorong kepercayaan masyarakat untuk kembali berwisata. Dan UMKM sektor pariwisata perlu sering dipertemukan dengan pihak perbankan,” ucap dia.

Sementara untuk UMKM sektor ekonomi kreatif perlu meningkatkan kualitas pelayanan digital, meningkatkan sumber daya manusia, serta mengintegrasikan riset, desain, dan pengembangan dengan modernisasi sektor lain.

Baca Juga: Putu Supadma Suarakan Kerjasama Internasional untuk Pemberdayaan UMKM di IPU

Pembiayaan untuk UMKM sektor ekonomi kreatif juga dapat dikembangkan tidak hanya melalui perbankan tapi juga, crowd funding, modal ventura, dan angel investment.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 produktivitas UMKM hanya sebesar Rp80,13 juta per tenaga kerja per tahun atau lebih rendah dari produktivitas tenaga kerja usaha besar yang mencapai Rp1,64 miliar per tenaga kerja per tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI