Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup kian lemah pada perdagangan Selasa (1/11/2022). Mata uang garuda tampak tak berdaya karena melanjutkan pelemahan bersama beberapa mata uang lain di kawasan Asia Pasifik.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,19 persen atau 30 poin ke Rp15.628 per dolar AS dari posisi Rp15.598 pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp15.611 per dolar hingga Rp15.660 per dolar.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar melonjak 0,8 persen pada Selasa, memperpanjang pemulihannya ke sesi keempat berturut-turut karena investor memposisikan diri untuk kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Akhir Pekan, Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Posisi Rp15.554
"Kehati-hatian menjelang pertemuan Federal Reserve yang akan berakhir pada hari Rabu," kata Ibrahim dalam analisanya.
Menurutnya Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps). Tetapi pandangan The Fed tentang kebijakan moneter akan diawasi dengan ketat, di tengah beberapa ekspektasi bahwa bank sentral akan melunakkan sikap hawkishnya.
Ibrahim pun memprediksi rupiah pada perdagangan Rabu besok akan bergerak secara fluktuatif. Meski demikian mata uang Garuda tersebut diprediksi masih berada pada tren pelemahan.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.600 per dolar hingga Rp15.670 per dolar," jelas Ibrahim.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 28 Oktober: Nilainya Merah!