Suara.com - Prospek koin kripto Doge meroket tajam setelah CEO Tesla, Elon Musk selesai dengan proses akuisisi Twitter Senin 24 Oktober 2022. Hanya butuh waktu sepekan hingga Meme Coin terbesar di dunia tersebut melambung 35 persen.
Hal ini juga sejalan dengan komentar positif bos Tesla tersebut. Langsung setelah komentar di media sosial tersebut dibuat, Dogecoin melesat 10 persen dan akanterus naik.
Apalagi sejak April 2022 kemarin, Musk sempat melontarkan gagasan akan menggunakan Doge sebagai alat pembayaran untuk layanan subscribe Twitter, Blue. Di Twitter, Elon Musk secara resmi mengubah bio-nya menjadi Chief of Twit per 26 Oktober 2022 silam.
Sinyal positif terhadap Dogecoin sendiri ditunjukkan Twitter dengan peluncuran fitur tip yang telah dimiliki media sosial tersebut sejak tahun lalu. Nantinya, fitur tip ini bisa digunakan untuk mentransfer keuntungan kepada para kreator yang memang bekerja melalui Twitter. Keuntungannya dapat berupa bitcoin.
Baca Juga: Elon Musk Cari Cara Biar Eks Bos Twitter yang Dipecat Tak Dapat Pesangon
Inovasi baru tersebut kemungkinan tercetus setelah Elon Musk berkali-kali menyatakan dirinya jatuh hati pada Dogecoin. Bos Space-X ini diketahui telah bertahun-tahun menggandrungi salah satu jenis mata uang kripto tersebut. Hasilnya, kini prospek Doge terus menunjukkan tren positif.
Sebelumnya, pada Agustus 2022 lalu di tengah lesunya pasar cryptocurrency, prospek kripto Doge justru layak diapresiasi. Tidak seperti Bitcoin yang pernah terjun bebas, Doge justru melonjak signifikan.
Namun, para investor tetap diperingatkan tak boleh memiliki euforia berlebihan melihat tren positif ini. Dalam dua hari, nilai Doge berhasil melonjak 7,42 persen di level 0.07 dolar AS, meski hari ini terpantau turun 2%.
Nasib ini berkebalikan dengan mata uang lain yang justru menurun. Sebagai contoh, ADA melemah 1,19 persen dan hanya diperdagangkan 0,49 dolar AS per koin. USDT juga turun 0,02 persen di level 0,9 dolar AS. Pelemahan lain juga terjadi pada ETH yang merosot 2,5 persen dan SOL yang ambles lebih dari 6 persen.
Merosotnya nilai mata uang crypto ini merupakan akibat dari crypto winter yang diprediksi banyak pakar sebelumnya. Melnsir berbagai sumber, crypto winter merupakan periode berkepanjangan saat harga kripto turun. Periode ini juga berdampak pada antusiasme yang menurun terhadap industri.
Baca Juga: Selama Ini Diam, Akhirnya Iqbal Ramadhan Unjuk Gigi Tirukan Dilan KW
Sebelumnya, fenomena anjloknya aset kripto juga terjadi pada 2018 silam. Harga-harga aset anjok kemudian stagnan hingga April 2019. Saat itu ada ribuan pekerja bidang mata uang digital terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni