Kedua, 3P retail. Pada segmen ini, Blibli menjalin kerja sama dengan brand principal dan menjual ke pihak ketiga dalam menawarkan produk. Dia bilang, sekitar 50% dari segmen ini berasal dari perjalanan gaya hidup dan perjalanan tiket.com.
Segmen ketiga, institusi dan keempat, dari gerai fisik. Sekadar informasi, segmen gerai fisik ini baru dimulai pada Maret 2021 dengan membuka toko fisik, baru dilanjutkan akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market.
CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto menyebutkan Ekosistem Blibli menyinergikan tiga platform unggulan, yaitu commerce (Blibli); online travel agent (OTA) dan gaya hidup (tiket.com); serta high quality supermarket chain terkemuka (Ranch Market).
“Dengan demikian, Blibli dapat senantiasa fokus membangun kepercayaan, memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, serta menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat dan terintegrasi dari tiap channel dan platform di dalam ekosistem,” ujar Kusumo.
Senada, menurut temuan Frost & Sullivan dan Euromonitor pada 2022, jumlah potensi pasar (total addressable market/TAM) industri e-commerce Indonesia pada 2025 diproyeksikan bertumbuh hingga 436 miliar dollar AS yang terdiri dari 150 miliar dollar AS dari ekosistem perdagangan (commerce), 41 miliar dollar AS dari sektor travel dan lifestyle, serta 245 miliar dollar AS dari kebutuhan sehari-hari (e-groceries). Potensi tersebut menjadi prospek cerah bagi ekosistem Blibli.
Mendorong Kepercayaan Iklim Investasi Dalam Negeri Blibli menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 17.751.205.900 saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 setiap saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 15,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana yang dikeluarkan dari portepel Blibli dan ditawarkan kepada masyarakat, dengan rentang harga penawaran sebesar Rp 410,00 hingga Rp 460,00 setiap saham.
Adapun dana hasil IPO yang diperkirakan sebanyak-banyaknya Rp 8,1 triliun akan digunakan sebagian untuk pembayaran saldo utang fasilitas, dan sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha.
Menurut Kusumo, dalam proses Initial Public Offering (IPO) ini, semua saham yang ditawarkan adalah saham baru yang aksi korporasi ini bukanlah sebuah exit strategy, melainkan membuka peluang bermitra dengan pemegang saham publik untuk berbagi atau “share the upside” Blibli ke depannya.
“Dengan ekosistem yang solid dan terintegrasi kami optimis dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan lewat serapan pasar secara optimal. Kapabilitas Blibli mendorong bisnis yang sehat diharapkan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pelaku bisnis di Indonesia,” pungkas Kusumo.
Baca Juga: Ancaman Resesi 2023, TPFx Indonesia Luncurkan Trading Central Alpha Generation