RI-Jepang Bangun Balai Uji Kendaraan Terbesar di Indonesia, Menhub: Tidak Perlu Uji di Luar Negeri

Senin, 31 Oktober 2022 | 18:01 WIB
RI-Jepang Bangun Balai Uji Kendaraan Terbesar di Indonesia, Menhub: Tidak Perlu Uji di Luar Negeri
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela acara Joint Project for Electric Vehicle (EV) Ecosystem: EV Smart Mobility di Bali, pada Rabu (27/7/2022). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam pembangunan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) atau proving ground di Bekasi.

Skema KPBU itu tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan dengan konsorsium proving ground PT Indonesia Automotive Proving Ground, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan adanya proving ground, kendaraan yang diproduksi di dalam negeri tidak perlu diuji di luar negeri, sebelum dilakukan ekspor.

"Dapat saya katakan bahwa ini adalah pertama kali di Indonesia. Selama ini kita melakukannya itu di luar Indonesia, dan setelah dilakukan pengujian baru kita bisa ekspor," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: Ini 3 Titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Sumedang, Dony Ahmad Munir: Mari Ubah Pola Pikir Kita

Menhub melanjutkan, dengan skema KPBU negara bisa menghemat APBN untuk pendanaan infrastruktur. Sedangkan, investor juga bisa berkontribusi dan mendapatkan hasil kompetitif dari pembangunan tersebut

Adapun sebanyak 90 hektare lahan di Bekasi akan dibangun Proving Ground. Direncanakan November 2022, pembangunan infrastruktur itu berjalan, dan akan selesai pada November 2022 mendatang.

Pembangunan ini akan dibangun oleh konsorsium PT Indonesia Internasional Proving Ground yang terdiri dari PT Gobel Indonesia, PT Bintang Pradipa Persada, Toyota Tsusho Corporation, Japan Overseas, Infrastructure, PT Hutama Karya, dan Astra Daihatsu Motor.

"Kita akhirnya mendapatkan konsorsium, Indonesia-Jepang, tapi Indonesia mayoritas. Dan apa yang dilakukan di proving ground ini, selain creative financing, kita upayakan juga merupakan upaya alih teknologi. Pada Jepang secara intensif kita minta untuk memberikan alih teknologi," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, proyek proving ground ini memakan biaya sebesar Rp1,74 triliun dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11%.

Baca Juga: Tol Pekanbaru-Bangkinang Buka Perdana, Ribuan Mobil Melintas Pertanda Antusiasme Masyarakat

"Dan perkiraan availability payment yang akan diberikan pemerintah mencapai Rp341 miliar per tahun. Saya berharap proyek ini tidak hanya biayanya, tapi manfaatnya bagi perekonomian nasional dan perekonomian bekasi, dan mendukung industri otomotif Indonesia," kata Sri Mulyani. 

Proving Ground merupakan fasilitas pengujian di luar ruangan (outdoor test) sesuai dengan standar internasional yang telah mengadopsi United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of Approval For Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement). 

Akan ada sekitar 16 fasilitas pengujian sesuai dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI