Biar Penjualan Moncer, Bisnis Kuliner Perlu Terapkan Strategi Digital

Senin, 31 Oktober 2022 | 17:25 WIB
Biar Penjualan Moncer, Bisnis Kuliner Perlu Terapkan Strategi Digital
Ilustrasi penerapan strategi digital. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia terus tumbuh dengan beragam usaha, termasuk bisnis kuliner. Namun, terbukti bahwa strategi digital dapat menaikkan volume pemasaran.

Digital Marketer Idul Futra mengatakan peta bisnis UMKM di bidang kuliner di Indonesia kian beragam. Menurut data yang ada, jumlah UMKM bidang kuliner terbanyak ada di Jawa Barat dengan jumlah mencapai hampir 800.000 UMKM per Agustus 2021.

Sementara data tahun 2020, media pemasaran paling efektif adalah media online, yang kemudian diikuti dengan pemasangan spanduk, brosur, lalu beriklan di TV/radio, dan terakhir di media cetak.

Sementara pengguna internet di Indonesia, lanjut Idul Futra, terus tumbuh dari 110,2 juta orang pada 2015 menjadi 204,7 juta orang pada Februari 2022. Dari jumlah tersebut, pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta orang.

Baca Juga: Workshop Pamungkas Local Media Summit 2022, Bahas Peluang dan Tantangan Media Lokal

"Semua fakta tersebut memiliki hubungan yang baik bagi pemasaran sebuah produk UMKM bidang kuliner," kata Idul dalam sebuah webinar bertajuk "Persaingan Kian Ketat! Strategi Pemasaran Digital Membangun Bisnis Kuliner" ditulis, Senin (31/10/2022).

Dirinya pun memberi contoh produk sajian pencuci mulut Peach Gum Dessert buatan Madame Lim. Pada September 2019, produknya laku 50 cup dalam sepekan. Kini, lewat branding dan pemasaran secara digital, penjualannya melesat menjadi 500 lebih cup dalam sepekan.

Hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah brand, lanjut Idul Futra, pertama adalah menentukan target pasar dengan prinsip menjadi yang paling unik, termasuk dalam penentuan nama brand.

Berikutnya membuat slogan atau tagline dan diikuti dengan desain logo merek. Nama brand dan logo penting karena dapat menarik perhatian, memberi kesan awal, dan menjadi identitas usaha seseorang.

"Lalu, apa saja yang menjadi tantangan membangun brand kuliner Umumnya adalah memperkenalkan brand, baik itu secara offline maupun online. Kedua, menjaga konsistensi dalam hal pelayanan maupun cita rasa. Terakhir, bagaimana mengelola ulasan pelanggan, itu yang penting,” ucapnya.

Baca Juga: Untuk Perkuat Kehadiran Brand-nya, Ini Strategi Marketing Diamondfair

Sementara itu relawan TIK Jabar & PT Dekatsu Kreativa Kulina Ferri Andrianov menambahkan, keunggulannya adalah konsumen
bisa bertanya langsung ke penjual, bisa melihat produk lebih banyak, terdapat panduan harga bisa mempelajari testimoni pelanggan, serta terdapat banyak promo menarik.

Namun, kunci utama dalam pemasaran digital adalah menjual produk yang tepat ke pasar yang tepat.

“Pilihlah media sosial dan market place yang tepat untuk memasarkan produk-produk kuliner Anda karena itu akan mempengaruhi langsung penjualan produk Anda,” kata Ferri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI