Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Triwulan III Tumbuh Lebih dari 5,4 Persen

Jum'at, 28 Oktober 2022 | 17:26 WIB
Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Triwulan III Tumbuh Lebih dari 5,4 Persen
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan sinyal positif mengenai kondisi perekonomian Indonesia. Ia optiomis jika Indonesia bisa mengalami pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2022 lebih dari 5,4 persen.

Ia yakin jika perekonomian akan tumbuh lebih tinggi 5,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

"Kuartal ketiga ini kami harapkan momentum pemulihan ekonomi masih akan kuat," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat & Berkelanjutan di Tengah Risiko yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Menurutnya, ekonomi Indonesia belakangan ini menunjukkan pertumbuhan yangsemakin baik. Ini setrelah dalam tiga triwulan berturut-turut, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh di atas 5 persen (yoy).

Baca Juga: Sri Mulyani Cerita APBN Tiga Tahun Terakhir Jumpalitan

Pertumbuhan ekonomi yang baik tersebut dimulai dari triwulan IV-2021 yang meningkat sebesar 5,02 persen (yoy), kemudian sebesar 5,01 persen (yoy) pada triwulan I-2022, serta sebesar 5,44 persen (yoy) di triwulan II-2022.

Di triwulan ketiga tahun ini, Sri Mulyani pun melihat perekonomian domestik masih terus pulih, bahkan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sebesar 30 persen pada awal September 2022.

"Meski BBM naik, dimana-mana masih macet dan permintaan konsumen serta keyakinannya pun masih sangat kuat," terangnya.

Maka dari itu, Sri Mulyani menilai kondisi tersebut menggambarkan ekonomi Indonesia masih bullish, meski untuk membuat harga komoditas di dalam negeri stabil, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus menjadi peredam kejut atau shock absorber.

Berkat APBN, masyarakat tidak merasakan guncangan yang besar di global lantaran guncangan tersebut diserap oleh kas negara dengan biaya yang sangat besar. [ANTARA]

Baca Juga: Ancaman Resesi Ekonomi di 2023, Pemkot Bandung Imbau Warga Tak Panic Buying

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI