Suara.com - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung perihal pembengkakan biaya (cost over run) yang menurutnya sudah diselesaikan. Ia beralasan, pembengkakan biaya terjadi karena masalah teknis, yaitu kerusakan tanah.
"Cost over run kita sudah selesaikan. Sebenarnya cost over banyak akibat kerusakan tanah, memang goyang. Ada tiga tunnel saya kira yang terganggu, tapi saya kira sekarang sudah selesai," katanya, Jumat (28/10/2022).
Luhut berharap, proyek kereta cepat tidak lagi molor dan segera bisa beroperasi.
"Ya kita lihat semua. Mundur ini kemarin betul-betul banyak masalah teknis," kata Luhut.
Baca Juga: TPST di Denpasar Akan Rampung Awal November, Gantikan TPA Suwung yang Akan Ditutup
Ia meyakini, kereta cepat Jakarta-Bandung bisa mulai beroperasi pada pertengahan 2023. Terlebih, tes dinamis (dynamic test) akan dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia yakni pada pertengahan November.
"Nanti tanggal 16 (November) ada dynamic test. Dari Bali akan dynamic test dan itu Juni-Juli tahun depan kita sudah comissioning," kata Luhut.
Terkait rencana kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan berlanjut hingga Surabaya, Jawa Timur, Luhut menilai hal itu akan mendukung efisiensi Indonesia karena kereta cepat dari Jakarta hingga Surabaya akan bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam.
Namun, ia tidak menjelaskan secara gamblang investor mana yang akan menggarap proyek tersebut. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung digarap oleh China.
"Kalau nanti pemerintah yang akan melanjutkan ini, kalau sudah jadi sampai ke Surabaya, saya kira akan membuat Indonesia lebih efisien. Ya nanti kita lihat saja, kalau kita sudah nyaman dengan ini (investor kereta cepat Jakarta-Bandung), ngapain ganti-ganti kan. Ganti istri juga kita nggak mau," pungkas Luhut.
Baca Juga: Kemenhub Berencana Panjangkan rute Kereta Cepat Hingga Surabaya