Gagal Panen Bayangi Petani, Kementan Dukung Pemanfaatan Asuransi di Gianyar

Jum'at, 28 Oktober 2022 | 11:57 WIB
Gagal Panen Bayangi Petani, Kementan Dukung Pemanfaatan Asuransi di Gianyar
Liburan di tepi sawah. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika ancaman gagal panen masih membayangi petani hingga kini, Kementerian Pertanian memberikan dukungan kepada petani di Kabupaten Gianyar untuk mengasuransikan lahan pertanian mereka. 

“Di tengah cuaca ekstrem saat ini, petani harus mengambil langkah untuk menjaga lahan pertanian. Kondisi ekstrem bisa membuat tanaman menjadi gagal panen. Akibatnya bukan hanya petani yang merugi, stok bahan pangan masyarakat pun bisa terhambat,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kamis (27/10/2022).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengutarakan hal yang sama.

“Cuaca ekstrem membuat petani tidak tenang, karena ada ancaman gagal panen. Untuk itu, kita sarankan petani mengasuransikan lahan. Biarkan asuransi melindungi lahan. Jika gagal panen, ada ganti rugi yang dapat di klaim petani,” terangnya.

Baca Juga: Lewat RJIT Kementan, Luas Oncoran Irigasi di Payakumbuh Layani Lahan Seluas 50 Ha

Menurut Ali, dengan ganti rugi itu, petani akan kembali memiliki modal untuk tanam.

“Sehingga pertanian tidak berhenti, dan petani pun terhindar dari kerugian,” ujarnya. 

Para petani di Gianyar dibayangi gagal panen, karena cuaca ekstrem mengakibatkan sejumlah saluran irigasi tersumbat  dan sejumlah varietas terancam mengalami pembusukan akar dan batang.

Menyikapi hal itu, tahun ini, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar menargetkan 2.000 hektare lahan tanaman padi diasuransikan.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, IB Purnama, menjelaskan target asuransi tersebut sudah terealisasi. Lahan pertanian yang diasuransikan pada lahan pertanian yang sebelumnya masa tanam padi.

Baca Juga: Genjot Produksi Buah, Kementan Kembangkan 1.800 Kampung Buah

Untuk petani, cukup membayar sebesar Rp36 ribu per hektare, sedangkan sebesar Rp144 ribu disubsidi pemerintah.


"Target 2.000 hektare ini sudah berjalan merata di seluruh kecamatan di Gianyar," jelas IB Purnama.

Adapun dari keseluruhan petani yang mengikuti asuransi, terdapat 1 hektare lahan padi yang gagal panen.

Diakuinya, gagal panen memang kerap dialami para petani lantaran sejumlah faktor.

Sementara itu, gagal panen terjadi di Subak Langkih, Kecamatan Tegalalang seluas 0,5 hektare akibat hama tikus, sedangkan di Subak Laud, Kecamatan Sukawati gagal panen seluas 0,5 hektare, akibat serangan hama wereng coklat. 

"Klaim asuransi sudah dibayarkan, yang mana lahan yang mengalami kerusakan masing-masing mendapat Rp3 juta,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI