Zulkifli Hasan: Harga Kebutuhan Naik Dampak Peningkatan Aktivitas Ekonomi Pasca COVID-19

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 07:59 WIB
Zulkifli Hasan: Harga Kebutuhan Naik Dampak Peningkatan Aktivitas Ekonomi Pasca COVID-19
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berinteraksi dengan salah satu pedagang di Pasar Gede Solo, Kamis (15/9/2022). [ANTARA/Aris Wasita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zulkifli Hasan mengklaim, harga minyak goreng curah turun usai dirinya ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Perdagangan.

"Saat saya ditunjuk sebagai menteri perdagangan harga rata-rata nasional minyak goreng curah Rp16.400 per liter, saat ini harganya telah turun hingga 16,46 persen di bawah Rp14.000 per liter," kata Menteri Zulkifli saat memberikan sambutan secara virtual dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Triwulan III DIY di Yogyakarta.

Zulkifli menyebut, berdasarkan pantauan kemendag, harga kebutuhan pokok juga berangsur stabil bahkan turun dan minyak goreng tercatat telah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut.

Menurut dia, penurunan harga minyak goreng di Tanah Air turut didorong terlaksananya program Minyak Kita yang telah ia luncurkan bersinergi dengan pemerintah daerah, termasuk DIY.

Baca Juga: Omicron XBB Mulai Mengkhawatirkan, Ini Penjelasan Ketua DPR Puan Maharani

"Saat saya mengunjungi Pasar Wates di Kulon Progo, Agustus lalu, Minyak Kita sudah saya temui di pasaran, untuk itu saya ucapkan apresiasi tertinggi bagi teman-teman yang sigap melakukan program stabilisasi harga demi memberikan harga bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat," ujar dia, dikutip dari Antara.

Tidak hanya Program Minyak Kita, Zulkifli kemudian memberikan penugasan pada Perum Bulog untuk memperkuat cadangan beras pemerintah dan mengoptimalkan pelaksanaan Program KPSH beras medium untuk menstabilkan harga beras.

"Selanjutnya menugaskan Bulog untuk meneruskan program pemberian bantuan kedelai hingga Desember 2022 mendatang, juga jagung guna meringankan beban pengrajin tahu, juga tempe di tengah kenaikan harga kedelai dunia yang lumayan tinggi," kata Mendag.

Zulhas menjelaskan,  lonjakan harga minyak goreng serta komoditas pokok lainnya sebelumnya dipicu meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat setelah kasus COVID-19 melandai sehingga permintaan tinggi.

Peningkatan permintaan dunia, kata dia, berdampak pada kenaikan harga komoditas dalam skala global dibandingkan sebelum pandemi.

Baca Juga: 15.658 Anak di Lhokseumawe Sudah Jalani Vaksinasi Dosis Pertama

"Terjadi kenaikan signifikan pada harga dunia untuk gandum, kedelai, sapi bakalan, gula bahkan paling besar terjadi kenaikan pada komoditas CPO," ujar dia.

Karena itu, ia meminta pemerintah daerah terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

"Menjaga stabilitas ketersediaan dan keterjangkauan barang kebutuhan pokok dan barang-barang peting merupakan prioritas utama pemerintah karena hal ini sangat erat kaitannya dengan pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat kita," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI