Suara.com - Ekonomi Ukraina dikhawatirkan menyusut hingga 32 persen dan inflasi tahunan negara itu jadi 30 persen pada tahun ini akibat ketegangan politik dengan Rusia.
Bank sentral Ukraina, pada Kamis (27/10/2022) mengatakan dengan asumsi risiko keamanan menurun dan permintaan meningkat, produk domestik bruto akan tumbuh sekitar 4,0 persen hingga 5,0 persen per tahun pada tahun 2023 dan 2024.
"Kemerosotan ekonomi tahun ini telah didorong oleh permintaan domestik yang lebih rendah, logistik yang terganggu, dan kerugian besar tenaga kerja dan potensi produksi yang disebabkan oleh perang," tulis Bank Sentral, memperkirakan tingkat pengangguran akan mencapai 30 persen tahun ini.
"Kebijakan fiskal sangat akomodatif dan akan tetap seperti itu hingga akhir 2024. Ini akan mendukung ekonomi selama perang dan, ditambah dengan berkurangnya risiko keamanan, berkontribusi pada pemulihan ekonomi," sambungnya.
Baca Juga: Ekonomi Global segera Masuki Resesi, SBY Bagikan Trik Atasi Krisis
Saat ini, inflasi negara itu hampir mencapai 25 persen dan diharapkan turun menjadi 21 persen tahun depan dan turun di bawah 10 persen pada 2024, kata bank sentral
Pembiayaan internasional akan tetap menjadi sumber utama untuk menutupi defisit anggaran, yang akan menyempit secara bertahap menjadi 12 persen dari PDB pada 2024, turun dari 25 persen dari PDB pada 2022, katanya.
Risiko utama dari ramalan tersebut adalah bahwa perang dapat berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Di bawah skenario alternatif, yang mengasumsikan risiko keamanan akan berlangsung hingga pertengahan 2024, pertumbuhan PDB hanya akan menjadi 2,0 persen hingga 3,0 persen per tahun pada 2023 dan 2024.