Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut BUMN ikut berperan dalam kinerja Bursa Efek Indonesia. Pasalnya tiga dari lima emiten terbesar di Indonesia berasal dari BUMN.
Tiga emiten itu diantaranya, BUMN, yakni BRI, Telkom Indonesia, dan Mandiri. Total terdapat 36 BUMN dan Entitas BUMN dalam Pasar Modal Indonesia.
"BUMN menyumbang sumbangsihnya 23 persen dari bursa. Artinya kinerja BUMN dengan transformasi yang sudah didorong, apa itu lewat perbaikan dari manajemen atau adaptasi business model itu menjadi kekuatan," ujar Erick di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Mantan bos klub Inter Milan ini melanjutkan, BUMN dan pasar modal sama-sama saling mendukung dalam perbaikan dan penguatan kinerja ekonomi secara umum.
Baca Juga: Gandeng Bank BUMN, SIG Targetkan 8 Ribu Toko Bangunan Dapat Pinjaman Total Rp7 T
BUMN, kata Erick, tidak sendiri namun dengan pihak swasta membentuk ekosistem yang berkolaborasi dengan sehat.
Di sisi lain keberadaan pasar modal sebagai pengawas bagi kinerja masing-masing BUMN.
"Sama dengan keberadaan BUMN di bursa itu mendorong perbaikan ekosistem di bursa. Bursa semakin tumbuh, perusahaan sehat, dan BUMN diuntungkan dengan adanya check and balance karena dipantau secara publik. Jadi terbuka. Karena kita mau mendorong BUMN yang sehat," kata dia.
Erick bilang, kinerja gemilang BUMN yang mampu berkontribusi secara signifikan terhadap pasar tak terlepas transformasi BUMN.
Hal ini sebagaimana dapat dilihat dari Pendapatan Konsolidasian BUMN yang meningkat, dari Rp 1.929 Triliun (2020) menjadi Rp 2.292 Triliun (2021).
Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Ingatkan Bos BUMN Agar Jangan Asal Investasi
Selain itu, Laba Konsolidasian BUMN yang meningkat dari Rp 13 Triliun (2020) menjadi Rp 125 Triliun (2021).
Tidak hanya itu, Transformasi BUMN pun mendapatkan apresiasi pasar. Dengan Total Shareholder Return Emiten BUMN memberikan performa yang lebih baik.
Sejumlah Emiten BUMN menunjukkan pertumbuhan market cap yang cemerlang, seperti BSI, Antam, Bukit Asam, dan BRI.