Suara.com - Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia audiensi dengan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kasan, kemarin.
Audiensi tersebut membahas potensi kontribusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa Indonesia yang tersebar di 62 negara terhadap kemajuan perdagangan Indonesia dan serangkaian kerja sama yang dapat dilakukan antara Kementerian Perdagangan dan PPID.
Koordinator PPID Achyar Al Rasyid menjelaskan bahwa para anggota PPI seluruh dunia selain belajar di luar negeri nanti didorong untuk berbisnis karena hal tersebut selain bermanfaat untuk diri sendiri juga dapat berkontribusi untuk perekonomian Indonesia.
"Dengan jejaring kami di 62 negara seluruh dunia, kami yakin mampu menjadi agen - agen Kemendag untuk melaksanakan perdagangan ke luar negeri dalam hal ini adalah ekspor," kata Achyar dalam pernyataan tertulis, hari ini.
Baca Juga: Kementerian Perdagangan Dorong Penguatan Perlindungan Konsumen
Selain itu, mahasiswa doktoral Universitas Tianjin Tiongkok tersebut menceritakan bahwa PPI Dunia bersama PPI Turki telah teruji mempunyai pengalaman dalam hal perdagangan yaitu dalam program pasar senggol di Turki.
Program tersebut dihadiri oleh 3.000 pengunjung dan menghasilkan perputaran uang sejumlah Rp500 juta per hari.
Kasan mengapresiasi capaian - capaian PPID yang dipaparkan. Dia menyambut positif tawaran kolaborasi dengan PPID
"Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pasti senang mendengar berita ini apalagi yang akan menjadi pelakunya adalah mahasiswa yang berkuliah di luar negeri," katanya.
Kasan menjelaskan bahwa nantinya Kementerian Perdagangan akan melatih anggota PPID yang mempunyai minat dalam bidang ekspor. Hal tersebut penting dilakukan agar para pelajar Indonesia di luar negeri siap menjadi agen - agen perdagangan ekspor di negara tempat belajar masing - masing.
Baca Juga: Mahasiswa S3 Tianjin China Pimpin Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia
Selain kerja sama strategis di bidang ekspor, PPI Dunia menawarkan kontribusi para mahasiswa di luar negeri yang belajar di bidang ekonomi dan perdagangan untuk membuat kajian ilmiah berupa buku, artikel ilmiah, survey pasar dan analisa kebijakan di bidang perdagangan.
"Selain ekspor, kami sebagai pelajar yang tersebar di luar negeri juga ingin berkontribusi di ranah akademik khususnya kajian tentang ekonomi dan perdagangan. Hal tersebut akan menjadi kolaborasi strategis untuk kemajuan perekonomian bangsa Indonesia," kata Achyar.
Hal tersebut menurut Kasan sangat cocok dengan program yang ada di BKPerdag.
"Kami sangat membutuhkan dan menerima kajian - kajian akademik berkaitan dengan ekonomi dan perdagangan. Apalagi PPID tersebar di beberapa negara, harapannya kajian tersebut beragam berdasar teori dan pengalaman dari banyak negara," kata Kasan.
Sebelum audiensi berakhir, Kasan mengungkapkan akan segera merancang MoU kerjasama strategis yang nantinya akan disepakati bersama antara PPID dan Kemendag.
Dia berharap MoU tersebut menjadi langkah awal pelajar Indonesia di luar negeri dalam berperan aktif memajukan perdagangan Indonesia dan menyambut Indonesia emas 2045.