Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah untuk bertransformasi agar dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent development, serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, sejak 2019 kementeriannya terus melakukan transformasi perusahaan pelat merah secara menyeluruh. Menurutnya, transformasi BUMN saat ini baru mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada satu setengah tahun ke depan.
"Tentu transformasi ini akan kami terus lakukan agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia dan menjadi pemain global," kata Erick Thohir dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Salah satu BUMN yang gencar melakukan transformasi, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) yang telah berevolusi dari perusahaan persemenan menjadi penyedia solusi bahan bangunan.
Baca Juga: Ikuti Arahan Erick Thohir, SIG Klaim 20 Persen Karyawannya Perempuan dan Ada yang Jadi Bos
Transformasi ditandai dengan perubahan corporate brand dan logo Semen Indonesia menjadi SIG pada 11 Februari 2020.
Transformasi ini sejalan dengan apa yang diinginkan Kementerian BUMN, untuk menjadikan perusahaan-perusahaan BUMN semakin profesional, transparan, dan akuntabel.
Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, perusahaannya berkomitmen untuk melanjutkan transformasi dengan fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan yang ada di bidang building material dan memberikan solusi kepada seluruh stakeholders.
SIG ingin menjadi pionir industri bahan bangunan yang mampu meningkatkan standar hidup masyarakat, selalu mengutamakan strategi keberlanjutan dalam setiap aspek operasionalnya, termasuk penggunaan bahan bangunan yang efektif dan efisien.
"Melalui transformasi yang dilakukan, pada 2021, SIG berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp2,021 triliun," kata Donny Arsal.
Baca Juga: Transformasi BUMN Jadi Bagian Transparansi dan Good Corporate Governance
Berdasarkan penetapan laba bersih tersebut, sebanyak 50,66% atau Rp 1,024 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai dan sebesar 49,34% atau Rp 997,190 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Atas pembagian tersebut, SIG juga berhasil masuk dalam 10 besar perusahaan BUMN yang menyumbang dividen saham bagi Negara sebesar 51,01% atau Rp 522,34 miliar.
Selain itu, pada Agustus 2021, SIG telah menjalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Kemitraan dengan perusahaan produsen semen terkemuka asal Jepang tersebut menjadi salah satu milestone dalam transformasi SIG yang akan meningkatkan value dan kapabilitas, serta memperkuat posisi SIG dalam persaingan industri bahan bangunan di regional.
”Setiap pencapaian adalah bukti nyata kami untuk menghadirkan solusi yang pendukung proses transformasi bagi pelanggan, mitra binis, masyarakat dan negara demi membangun kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang”, ungkap Donny Arsal.
Selain capaian dalam kinerja keuangan, SIG juga mencatatkan hasil positif dari upaya menjalankan sustainability initiative yang telah ditetapkan oleh Perusahaan, khususnya terkait upaya dekarbonisasi. Hal ini dibuktikan dari keberhasilan SIG dalam menurunkan emisi karbon.
Pada semester I 2022, SIG berhasil menekan emisi karbon hingga 592 kg CO2/ton semen atau turun sebesar 2,5% (setara 15 kg CO2/ton semen) yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0.8% menjadi 69,4% dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1.7% menjadi 6,8%.
SIG juga telah merilis Sustainability Framework sebagai langkah mendukung visi dan sustainability strategy Perseroan dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada tahun 2032.