Sandiaga Uno dan Aruna Luncurkan Kampung Wisata dan Budidaya Lobster, Intip Budidaya dan Pengelolaannya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 25 Oktober 2022 | 10:36 WIB
Sandiaga Uno dan Aruna Luncurkan Kampung Wisata dan Budidaya Lobster, Intip Budidaya dan Pengelolaannya
Ilustrasi lobster. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Bila bergerak lambat atau bahkan cenderung diam, pasokan oksigen di dalam styrofoam pun akan semakin terjamin. Karena dalam konteks ini, lobster harus terus kering, baiknya lobster ditaburi juga dengan bubuk gergaji atau pasir sebelum dibungkus dengan koran. Es batu juga harus dibungkus koran terlebih dahulu agar tak mudah leleh.” kata Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna.

3. Si capit kuat harus terus dalam keadaan kering

Es batu yang dimaksud pada poin kedua sebaiknya terbuat dari air laut, yang biasanya akan keras dalam waktu 3-4 hari. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi saat terjadi trouble dab di tengah perjalanan, seperti botol pecah atau bocor. Dengan adanya antisipasi ini, kemungkinan membuat lobster mati atau di-reject pun menjadi lebih kecil. Jangan lupa juga untuk masukkan aerator atau blower guna menjaga ketersediaan oksigen di dalam wadah, ya.

“Untuk diketahui, penanganan lobster dengan cara yang dijelaskan di atas diestimasi dapat membuat lobster tetap hidup dalam perjalanan maksimal 20-22 jam dengan reject rate maksimal 5%. Penanganan komoditas laut terkadang memang terkesan rumit. Namun, pasti ada hacks yang dapat membantu kita untuk melakukannya dengan baik dan benar,” terang Utari, inisiator startup perikanan Aruna berusia 29 tahun itu.

Jangan lupa untuk tetap hati-hati dengan capit lobster hidup, ya. Sebagai informasi penutup, capit ini bisa memecahkan cangkang kerang, tiram, dan kepiting, lho! Ilmuwan mengatakan bahwa tekanannya bisa mencapai 100 Psi. Padahal, tekanan ban mobil cuma 28-33 Psi.

4. Permintaan lobster terus naik

Kamu juga perlu tahu bahwa belakangan ini, permintaan pasar terhadap komoditas lobster, mulai dari pasar domestik hingga internasional, selalu meningkat tajam setiap tahunnya, lho! Untuk itu, Aruna pun mengambil peluang tersebut dengan menciptakan inovasi budidaya dasar laut untuk menjaga keseimbangan produksi dan kelestarian pertumbuhan lobster di wilayah perairan Indonesia.

Pengembangan budidaya ini dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat pesisir sehingga menunjang peningkatan kondisi nelayan di wilayah pesisir sekitar menjadi lebih makmur. Pemilihan lokasi di Pantai Amed, Bali, menjadi salah satu lokasi yang sangat strategis dan cocok untuk budidaya dasar laut. Hal ini telah sesuai dengan arahan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.

5. Lobster jadi salah satu komoditas yang bantu pemulihan ekonomi negara

Baca Juga: Dorong Pariwisata Berkelanjutan, Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan 'A Lobster Farm'

Sejumlah ekowisata di Indonesia, termasuk “A Lobster Farm", mengangkat konsep from sea to table di mana hasil tangkapan para nelayan lokal langsung disalurkan untuk mendukung industri pariwisata setempat. Wisatawan dapat menikmati seafood khas Indonesia dengan kualitas dunia ketika berkunjung di hotel, restoran, dan kafe di wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI