Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut bahwa bangsa Indonesia butuh pemimpin yang transformatif, yakni pemimpin yang terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia emas pada 2045.
Pada saat itu Indonesia diperkirakan akan memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai USD9.100 miliar USD dan PDB per Kapita sebesar USD30.000.
"Pemimpin transformatif (adalah) yang bisa menggerakkan, mengubah, bukan hanya pemimpin yang baik, tetapi juga melakukan perbaikan, bukan (hanya) pemimpin yang saleh tetapi juga muslih, melakukan perbaikan," ujar Wapres dalam keterangan di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Wapres menjelaskan, pemimpin yang transformatif bukan hanya dapat mempertahankan hal-hal lama yang baik, tetapi juga dapat menciptakan inovasi baru yang lebih baik.
Baca Juga: 4 Metode Kepemimpinan yang Harus Kita Hindari, Bisa Bikin Gagal
"Bahkan saya tambah paradigmanya, pemimpin yang dapat melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan, secara sustainable," terang dia,
Wapres mencermati, Indonesia saat ini masih memiliki waktu kurang lebih 23 tahun untuk menuju 2045. Untuk itu, ia mengharapkan kesempatan 23 tahun tersebut agar benar-benar dimanfaatkan untuk menyemai dan melahirkan para pemimpin transformatif yang bisa membawa percepatan tercapainya visi Indonesia Emas.
"Contoh paling konkret dari pemimpin transformatif adalah Rasulullaah SAW. Beliau adalah pemimpin yang berhasil mengubah masyarakat Arab dari zaman kegelapan (jahiliah) menjadi masyarakat yang khaira ummah (sebaik-baik umat)," kata dia.
Wapres memaparkan 3 poin penting yang harus dimiliki pemimpin transformatif. Pertama, semangat cinta tanah air.
Kedua, pemimpin transformatif juga harus mampu menjaga komitmen kebangsaan yang diamanatkan para pendiri bangsa yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Juga: Kritik untuk Membangun, Umar bin Khattab Dikritik dengan Pedang, Buya Yahya: Membuka Diri
Yang ketiga, Wapres menekankan, untuk mewujudkan Indonesia Emas diperlukan pemimpin transformatif yang mampu menjadi pemakmur bumi. Adapun kuncinya, pemimpin tersebut harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Dengan apa memakmurkan bumi? Yakni dengan memperbanyak sebab-sebab yang memakmurkan, seperti kegiatan ekonomi, perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, kelautan, dan sebagainya," pungkasnya.