Menteri Bahlil Klaim UEA, China, Korea Selatan dan Taiwan Setuju Investasi di Ibu Kota Baru

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 25 Oktober 2022 | 07:23 WIB
Menteri Bahlil Klaim UEA, China, Korea Selatan dan Taiwan Setuju Investasi di Ibu Kota Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (24/8/2022). [Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, minimal ada dana investasi senilai Rp200 triliun dalam proyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) pada tahap pertama.

"Minimal Rp200 triliun itu akan bisa kami wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," kata dia, Senin (24/10/2022) lalu.

Bahlil mengklaim, sudah ada komitmen investasi dari sejumlah negara di antaranya Uni Emirat Arab (UEA), China, Korea Selatan, dan Taiwan.

"Kami targetkan pada 2023 mereka (UEA) akan masuk di IKN, yang sudah firm itu 20 miliar dolar AS, yang sudah oke. Dan mereka akan masuk IKN dan beberapa investasi di sektor yang lain," ujar dia.

Baca Juga: Benarkah Bitcoin Jadi Investasi yang Lebih Aman dari Saham? Ini Penjelasannya

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa negara Eropa telah menyampaikan penawaran dan sebagian bahkan telah dibawa kepada Presiden Jokowi.

Pria yang juga seorang pengusaha itu menegaskan ada banyak investor yang ingin masuk dalam proyek pembangunan IKN. Dari total investasi IKN sebesar Rp500 triliun lebih, hanya sekitar 20 persen yang berasal dari APBN dan sisanya adalah dari investasi.

Sehingga, dibutuhkan investasi swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN yang akan selesai bukan hanya dalam hitungan setahun dua tahun.

"Itu kan bukan satu tahun, dua tahun selesai, itu bisa sampai 10 tahun baru bisa selesai. Untuk tahap pertama berdasarkan masterplan, insya Allah akan sesuai dengan schedule (jadwal). Pada 2024 apa yang dicanangkan pemerintah, untuk kita upacara 17 Agustus di IKN, insya Allah akan terwujud," katanya.

Bahlil menambahkan pihaknya tengah membahas rancangan peraturan pemerintah soal kemudahan berusaha di IKN. RPP tersebut ditargetkan rampung pada akhir Oktober ini.

Baca Juga: Bayang-bayang Resesi Menghantui, Aplikasi Pintu Bagikan Tips Investasi

"PP untuk insentif (IKN) di Kementerian Investasi, jadi sekarang lagi dibahas. Harusnya selesai Oktober ini, insya Allah saya akan kejar target itu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI