Bantah Ridwan Kamil, Kemenhub Sebut Penumpang LRT Sumsel Naik Terus

Senin, 24 Oktober 2022 | 19:38 WIB
Bantah Ridwan Kamil, Kemenhub Sebut Penumpang LRT Sumsel Naik Terus
Ilustrasi LRT Sumsel. LRT Sumsel operasikan 88 perjalanan selama Ramadhan. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah kritikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut bahwa transportasi LRT Sumatera Selatan (Sumsel) sepi penumpang. Tingkat okupansi LRT Sumsel mengalami lonjakan yang signifikan pasca layanan angkot feeder New Oplet Musi Emas diluncurkan pada Juni 2022 lalu.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Ditjen Perkeretaapian, Dedik Tri Istiantara menjelaskan, peluncuran angkot feeder New Oplet Musi Emas ini merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan keterjangkauan LRT Sumsel dalam melayani masyarakat Kota Palembang.

Sehingga diharapkan masyarakat akan semakin mudah menjangkau LRT Sumsel dari dan/atau ke rumahnya maupun untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing.

"Alhamdulillah peningkatan penumpang pasca diluncurkannya angkot feeder ini mencapai 25%," ujar Dedik dalam keterangan di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Peluang, Bandara JB Soedirman Purbalingga Kini Jadi Beban

Pernyataan Dedik tersebut didasari kepada data rata-rata penumpang harian yang meningkat menjadi 9.066 penumpang/hari sejak diluncurkannya angkot feeder (Juli-Oktober 2022) dari sebelumnya 7.239 penumpang/hari (Januari-Juni 2022). Sementara itu, peningkatan penumpang per stasiun mencapai 26% di Stasiun Punti Kayu, hingga 40% di Stasiun Asrama Haji.

Dedik menambahkan, antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan LRT Sumsel dan menyambung perjalanan menggunakan angkot feeder mendorong Pemerintah untuk memperluas jangkauan layanan angkutan pengumpan tersebut.

Dalam hal ini, Pemerintah akan menambah 5 (lima) koridor tambahan secara bertahap sehingga nantinya akan ada 7 (tujuh) koridor angkot feeder yang melayani penumpang LRT Sumsel.

"Layanan angkot feeder ini turut melengkapi integrasi antarmoda LRT Sumsel setelah sebelumnya terintegrasi dengan layanan bus BRT dan DAMRI," kata Dedik.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat melakukan kritik pada moda transportasi LRT Palembang. Menurut dia, proyek transportasi berbasis rel itu gagal, karena pembangunannya berdasar tujuan politik, dalam waktu itu adalah Asian Games.

Baca Juga: KNKT Menyampaikan Rekomendasinya Kepada Kemenhub Untuk Melarang Klakson Telolet

Bahkan, Ridwan melihat, proyek senilai Rp9 triliun itu sepi penumpang. Namun belakangan, Mantan Walikota Bandung itu meminta maaf kepada warga Palembang terkait kritikan pedasnya.

"Permohonan maaf kepada warga Palembang jika poin diskusi Studi Pembangunan di Jababeka terkait studi-studi kasus transportasi dianggap kurang berkenan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini seperti dikutip dalam Instagram pribadinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI