Suara.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menceritakan bahwa kegiatan belajar dan mengajar di Indonesia telah mengalami transformasi yang luar biasa. Seperti halnya sebelum terjadi pandemi Covid-19, kegiatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Mengajar dilakukan dengan mengunjungi secara fisik berbagai macam sekolah di Indonesia. Namun saat ini, kegiatan Kemenkeu Mengajar bisa juga dilakukan melalui virtual atau menggunakan teknologi digital.
“Beberapa tahun terakhir kan kita mengalami pandemi covid-19. Kemenkeu Mengajar lalu berubah juga seperti kita mengajar menggunakan alat pertemuan virtual. Nah di Tahun 2022 ini kita bersyukur bahwa kegiatan mengajar sudah bisa kita lakukan secara tatap muka yang juga kadang-kadang kita lakukan secara virtual seperti ini,” ungkapnya dalam acara CERDIK (Cerita di Kemenkeu Mengajar) Spesial Episode HORI-76 bertema "Driving Digital Future” pada Senin (24/10).
Dalam Pre-Event Kemenkeu Mengajar di tahun ke-7 itu, Wamenkeu juga mengatakan transformasi digital merupakan upaya sebagai umat manusia untuk terus mencari inovasi-inovasi baru dalam menyelesaikan permalahan, terutama ketika dihadapkan pada pandemi covid-19 yang mengharuskan setiap individu melakukan pembatasan sosial.
“Gara-gara Covid-19, kita menjadi sangat sangat mengerti bagaimana melakukan virtual meeting. Karena Covid, bahkan saya bisa menjangkau anak-anak sekolah yang lebih luas. Pernah dalam satu hari saya memberikan kuliah umum itu di dua tempat, yaitu di pulau Sumatera yang satu lagi di pulau Sulawesi. Dan itu bisa dilakukan karena kita melakukannya secara pertemuan virtual,” ujarnya.
Baca Juga: Ulasan Film Marley: Kritik Terselubung Terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Wamenkeu juga mendorong para pelajar untuk dapat terus melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah sekaligus juga secara virtual, serta dapat mengakses teknologi informasi mengenai berbagai hal secara luas hanya dengan menggunakan komputer atau gadget yang dimiliki
“Ini tentunya mengurangi kendala dari sisi jarak dan waktu, mulai sekat-sekat dari jarak menjadi berkurang dan kita bisa menyelenggarakan kegiatan berdiskusi, rapat, bekerja, dan saling belajar mengajar dari berbagai macam tempat di seluruh dunia,” terang Suahasil.
Untuk mendukung itu semua, dikatakan Wamenkeu bahwa Kementerian Keuangan melakukan perannya dengan menjalankan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengalokasikan sebanyak 20 persen anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan, termasuk dalam pembangunan insfrastruktur digital dan Dana Abadi pendidikan.
“Jadi dana abadi itu tidak boleh dipakai dan dana abadinya itu simpan, dikelola, dikembangkan terus-menerus. Hanya hasil pengelolaannya yang boleh dipakai,” tutur Wamenkeu.
Terakhir, Wamenkeu berpesan agar para pelajar di Indonesia terus semangat dalam mengenyam pendidikan agar bisa berkarya dan memajukan Indonesia.
Baca Juga: Menteri Nadiem Makarim: Guru-guru Kita Dikekang Sistem Pendidikan Sehingga Tak Leluasa Berkreasi
“Terus semangat belajar. Indonesia ini di tangan kalian. Suatu hari kalian akan menyelesaikan pendidikan dan akan memperkaya Indonesia. Dan tentu saya titip kepada Ibu Bapak guru untuk terus mendidik putra-putri kita karena inilah masa depan Indonesia,” pungkasnya.