Suara.com - Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus melakukan hilirisasi terhadap berbagai Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.
Mamit mengatakan sudah cukup untuk menjual bahan mentah Indonesia ke luar negeri dan memperkuat hilirisasi bahan mentah dalam negeri. Meskipun di gugat soal pelarangan ekspor bahan mentah (biji Nikel) oleh Uni Eropa kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Saya kira harus serius karena sudah cukuplah kita menjual bumi kita ke luar negeri gitu loh apapun itu mau digugat WTO atau apa saya sih mendukung (hilirisasi),” ujar Mamit, Senin (24/10/2022).
Walaupun akibat kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah mendapat gugatan, menurut Mamit harus tetap konsisten mempertahankan SDA Indonesia untuk kemakmuran masyarakat.
Jika negara lain tidak terima atas kebijakan yang diambil Presiden Jokowi, sebaiknya mereka menanamkan investasinya ke Indonesia dengan salahsatunya membangun smelter disini.
“Kita lawan saja orang tanah-tanah kita kok, Sumber Daya Alam kita ngapain mereka pada ribut, kalau mau mereka mau masuk ke Indonesia, ya bangun donk investasi di sini, bangun hilirisasi smelter itu, kalau prinsip saya sih begitu,” tegasnya.
Menurutnya, hilirisasi sangat penting pasalnya dapat memberikan multiplayer effect dan memberikan nilai tambah baik bagi penerimaan negara dan masyarakat.
“Terus juga bagi pemerintah daerah juga pasti akan mendapat nilai tambah,” ucapnya.
“Multiplayer effectnya dari hilirisasi dari pembuatan smelter tersebut makanya sudah cukuplah kita menjual bumi kita keluar lebih baik kita murnihkan terlebih dahulu dengan adanya smelter ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Terima PM Palestina, Jokowi Senang Perdagangan Kedua Negara Terus Meningkat
Selain itu, Mamit juga mendorong agar pemerintah mempersiapkan industri dalam negeri serta sebatas membangun smelter, namun juga membuat barang mentah tersebut menjadi barang jadi dan di jual sendiri di dalam negeri.