Benarkah Bitcoin Jadi Investasi yang Lebih Aman dari Saham? Ini Penjelasannya

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2022 | 12:41 WIB
Benarkah Bitcoin Jadi Investasi yang Lebih Aman dari Saham? Ini Penjelasannya
Kumpulan token bitcoin (mata uang virtual) ditampilkan dalam ilustrasi gambar ini diambil 8 Desember 2017. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memulai investasi di tengah ancaman resesi ekonomi bukan perkara gampang. Setidaknya, para investor akan mempertimbangkan dengan matang instrumen investasi yang dipilih, terutama faktor keamanan. Sebenarnya mana yang lebih aman? Benarkah bitcoin jadi investasi lebih aman dari saham?

Bitcoin, sama halnya dengan mata uang kripto lain mulai dilirik sebagai aset investasi kendati penggunaannya relatif baru di Indonesia. Meski tidak berbentuk, bitcoin, dan aset kripto lain, memiliki underlying asset berupa manfaat pertukaran dan kode unik kriptografi yang bisa ditambang serta tak dapat dipalsukan. 

Underlying asset inilah yang menentukan nilai ekonomi penerbitan aset investasi. Dengan demikian, sebelum membeli uang kripto, pastikan terlebih dahulu bahwa investor berhak atas underlying asset ini. Saham sebagai instrumen investasi yang lebih dulu dikenal juga bagian dari underlying asset itu sendiri. 

Namun demikian, bitcoin dinilai sebagai aset dengan fluktuasi paling dinamis. Sejauh ini belum ada rumus baku untuk mengukur naik-turunnya nilai bitcoin.

Baca Juga: Investasi Berkedok Arisan Telan Banyak Korban di Kabupaten Gorontalo

Sementara, skema investasi dalam saham bisa lebih teratur. Membeli saham sama artinya dengan menanam modal bagi sebuah perusahaan. Dengan demikian, dengan membeli saham sama artinya dengan investor memiliki sebagian modal dari lini usaha tersebut. Besaran modal ini tergantung dari lot yang dibeli. 

Dari pengertian di atas, maka pertimbangan membeli saham adalah prospek perusahaan di masa mendatang. Investor tidak mungkin membeli saham perusahaan yang akan segera bangkrut. Meski harganya sedang turun, investor juga tetap berhak atas deviden atau pembagian keuntungan dari saham yang dibeli. 

Meskipun kelihatannya investasi saham lebih menguntungkan, namun investasi bitcoin atau mata uang kripto lain juga memiliki nilai tambah. Seperti halnya emas, Bitcoin banyak diyakini dapat menjadi aset penyimpan nilai untuk melewati dinamika ekonomi global, termasuk inflasi, yang telah membawa harganya melesat hebat, terutama di tahun 2017 dan 2021.

Seperti emas, Bitcoin diminati sebagai aset investasi karena memiliki sejarah dari kemampuannya dalam mempertahankan nilai di tengah gejolak ekonomi, serta ketidakpastian.

Melirik historis pergerakan harganya, Bitcoin tidak pernah membutuhkan waktu lebih dari 3-4 tahun untuk kembali pulih pasca mengalami koreksi besar, serta mencetak level tertinggi baru, bahkan yang tertinggi sepanjang masa (ATH).

Baca Juga: Sindir Jokowi Kayak Bintang Iklan Promosi IKN ke Investor, Politikus Demokrat: Feni Rose Ada Saingan!

Bitcoin bisa jadi opsi penyimpan nilai yang baik dalam jangka panjang. Bitcoin juga terpantau lebih tahan terhadap inflasi serta ketidakpastian geopolitik yang mampu mempengaruhi harga. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI