Suara.com - Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade merasa geram dengan pernyataan Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito Pramono yang menyebut kualitas Semen Padang paling bawah.
Hanindhito menyampaikannya saat sidak pembangunan Pasar Wates dan mengunggahnya di akun tiktok pribadinya @masdhito.
“Kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia. Bahkan diakui di dunia. Jadi, Bupati Kediri jangan asbun (asal bunyi). Pabrik ini dibangun sejak tahun 1910 dan sudah diekspor ke Jerman, Amerika Serikat dan Maldives. Saat ini secara rutin diekspor ke Autralia dan negara-negara di Asia Selatan. Bahkan, hampir semua semen ekspor pada Semen Indonesia Group berasal dari Semen Padang,” kata Andre Rosiade.
Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN ini menyebutkan, jika harga jual Semen Padang di Pulau Jawa sedikit lebih murah dari tempat lain, itu merupakan strategi pemasaran. Bukan karena kualitasnya yang rendah daripada merek lain. Andre akan mempertanyakan dan memanggil manajemen Semen Padang terkait hal ini. Karena membuat citra Semen Padang sedikit menurun.
Baca Juga: Bupati Kediri Minta Maaf Sebut Kualitas Semen Terburuk, Begini Respon Dirut Semen Padang
“Kalau masih tidak percaya dengan kualitas Semen Padang, silahkan datang ke PT Semen Gresik yang satu grup dengan Semen Padang di Semen Indonesia Group. Lokasinya kan tak begitu jauh dari Kabupaten Kediri. Di situ pak Bupati akan tahu bagaimana hebatnya kualitas Semen Padang,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre Rosiade meminta Bupati yang baru berusia 30 tahun itu agar menggunakan narasi-narasi yang benar. Apalagi diunggah di media sosial dan sudah ditonton jutaan orang.
“Tolong gunakan narasi yang benar. Kalau tidak tahu jangan asbun. Tidak jauh dari kabupaten yang anda pimpin ada Semen Gresik, silahkan ditanya,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Yang paling penting saat ini, kata Andre Rosiade, produk PT Semen Padang memenuhi dan dijaga selalu di atas SNI (Standar Nasional Indonesia).
“Pastinya mutu semen dijamin melalui quality control dan quality assurance selama proses produksi,” kata Andre Rosiade.
Baca Juga: Buntut Sebut Kualitas Semen Padang Paling Bawah, Bupati Kediri Minta Maaf: Saya Salah!
Andre juga menegaskan, sudah sangat banyak gedung-gedung bersejarah dan bangunan besar di Indonesia yang dibangun dengan Semen Padang. Sampai hari ini, tidak ada yang roboh atau rusak karena kualitas semen yang buruk.
“Bahkan, banyak kota atau negara yang dibangun menggunakan semen unggulan ini,” kata Andre.
Andre mengatakan, setelah berdiri 1910, sejak 1914 Semen Padang sudah dikirim untuk membangun Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Bulelang, Makassar, Menado, Ternate, Gorontalo, Ambon, Banda, Pontianak, Toboali, Sungai Slan, Koba, Batu Rusa, Kerawang, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Blinjo, Jabus.
“Selanjutnya Muntok, Palembang, Bengkulu, Kru, Teluk Betung, Ulee Lheu, Sabang, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Belawan-Deli, Penang dan lainnya. Jadi, apa yang membuat pak Bupati menyebut kualitas Semen Padang paling bawah,” kata Andre Rosiade.
Bahkan, sejumlah bangunan hebat bersejarah di Indonesia menggunakan Semen Padang untuk membangunnya. Seperti Jam Gadang Bukittinggi pada tahun 1926, Pabrik Semen Gresik 1957, Pabrik Semen Tonasa 1960, Jembatan Ampera Palembang 1962, Jembatan Barelang Batam 1992 dan semua bangunan bersemen di Batam. Terowongan PLTA Singkarak 16,5 Km, PLTA Koto Panjang, Bendungan Sigura-gura dan Jembatan Siak I dan II di Riau.
“Juga renovasi Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, Manara Lancang Kuning Pekanbaru dan semua pembangunan kantor di kota itu, Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru, Gedung BEI/BEJ, Gedung Bank dan RSU Bengkulu, mempercantik Istana Merdeka dan istana Negara, Monas, Gelora Bung Karno (Semen Padang dan Gresik), Fly Over Kelok Sembilan Sumbar, Masjid Raya Sumatera Barat, Bandara Internsional Minangkabau, Bandara Sultan Thaha Jambi sampai Jalan Tol di Sumatra,” kata Andre Rosiade.
Andre Roaiade mengatakan, Semen Padang sejak mulai berproduksi 1912 sudah berperan dalam mengubah peradaban kota-kota besar dan kecil di Indonesia.
“Proyek strategis nasional yang menggunakan Semen Padang seperti Monas, Gedung DPR, Jembatan Semanggi, Jembatan Barelang, Hotel Indonesia, menara Jamsostek, SCBD, bangunan World Trade Centre di Singapore, museum tsunami di Aceh, Bandara Kuala Namu di Medan sampai bangunan dan irigasi di Bangladesh,” kata Andre.
Berita ini sebelumnya dimuat Wartaekonomi.co.id jaringan Suara.com dengan judul "Andre Rosiade: Kualitas Semen Padang Nomor 1 di Indonesia, Bupati Kediri jangan Asal Bunyi"