Suara.com - Mencermati perkembangan berbagai perusahaan dan merek di Indonesia, tidak banyak yang berhasil bertahan dalam waktu yang lama. Apalagi sekitar 2,5 tahun terakhir, negara dihajar oleh pandemi Covid-19 yang merontokkan sejumlah perusahaan dan melemahkan perekonomian nasional.
Guna mengapresiasi perusahaan-perusahaan dan merek-merek yang survive melewati waktu lebih dari 50 tahun, SWA secara konsisten melansir daftar ‘Indonesia Living Legend Companies & Brands’ atau legenda bisnis yang masih hidup dan beroperasi sampai saat ini.
Tiap tahun daftar beberapa perusahaan (companies) dan merek (brands) yang lolos masuk daftar ini berubah karena disesuaikan dengan dinamika bisnis.
SWA menyeleksi deretan perusahaan dan merek agar masuk daftar atau menjadi anggota komunitas ‘Indonesia Living Legend Companies & Brands 2022’ dengan kriteria untuk perusahaan adalah: lahir di Indonesia (dan bukan berstatus PMA saat berdiri) dengan usia minimal 50 tahun, mencetak laba positif, bisnisnya terus tumbuh dalam lima tahun terakhir, cakupan pasarnya luas, terus berinovasi dan termasuk pemain utama di sektornya atau pemain niche market yang kuat.
Baca Juga: Pengamat Peringatkan Jangan Ada Pihak Cari Untung Pribadi Saat Ancaman Krisis Pangan
Sementara, kriteria untuk merek agar masuk komunitas living legend adalah lahir di Indonesia dengan usia minimal 50 tahun, perusahaan pemilik/pengelolanya mencetak laba positif, bisnisnya terus tumbuh dalam lima tahun terakhir, cakupan pasarnya luas, terus berinovasi serta termasuk pemain utama di sektornya atau pemain niche market yang kuat.
Untuk ‘Indonesia Living Legend Brands 2022’ SWA merilis hasilnya antara lain : Salep 88, Anggur Orang Tua, Tolak Angin, Viva Cosmetics dan Dji Sam Soe.
Sedangkan untuk “Indonesia Living Legend Companies 2022” jawaranya adalah PT Dexa Medica, PT AKR Corporindo Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Tigaraksa Satria Tbk, PT Kirana Megatara Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan lainnya.
“SWA juga memberikan penghargaan ‘Most Respectful Legends - Companies & Brands’ untuk perusahaan-perusahaan dan merek-merek legendaris yang disegani. Mereka adalah para legenda hidup yang di usianya yang semakin tua justru semakin perkasa, sehat, dan agile,” jelas Kemal E. Gani, Group Chief Editor SWA Media dalam keterangan resminya.
Survei dan assessment Respectful Legends - Companies & Brands 2022 diikuti perusahaan swasta dan BUMN, serta merek-merek yang sebagian besar menjadi pemimpin pasar. Perusahaan - perusahaan dan merek yang menjadi peserta sudah menjalankan setiap pilar dengan baik.
Baca Juga: Survei: 67% Masyarakat Indonesia Mengalami Tekanan Ekonomi Akibat Harga Kebutuhan Naik
Dalam survei ini, peserta diminta menjawab sejumlah pertanyaan. Untuk kelompok perusahaan ada 6 pilar pertanyaan yang harus dijawab, sedangkan untuk kelompok merek ada 7 pilar pertanyaan.
Penghargaan bergengsi ini diberikan tidak asal tunjuk, tapi melalui proses seleksi dan penilaian ketat dewan juri dari kalangan pakar dan profesional di bidangnya masing-masing. Dewan juri itu adalah Tommy Sudjarwadi, Business Partner Dunamis Organization Services dan Head of FranklinCovey Indonesia; Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D, Vice Rector I Universitas Prasetiya Mulya; Sulistyo Wimbo Hardjito, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia;. Elia Massa Manik, mantan Direktur Utama PT Pertamina, PT Perkebunan Nusantara III dan PT Elnusa Tbk; Asto Sunu Subroto, pakar riset pemasaran; Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama Mandiri Utama Finance.
Adapun jawara Indonesia Respectful Legends-Companies diantaranya adalah PT Kirana Megatara Tbk dengan skor 84,67 disusul oleh PT AKR Corporindo Tbk (skor 84,33) dan PT Tigaraksa Satria Tbk (skor 79,83). Sedangkan pemenang Indonesia Respectful Legends – Brands diantaranya adalah Dji Sam Soe dengan skor 83,14 disusul oleh Viva Cosmetics (skor 73,71) dan Salep 88 (skor 72,39). Dengan menetapkan skor kelulusan minimal 70, penilaian ini meluluskan 12 peserta untuk kelompok perusahaan dan 9 peserta kelompok merek.
Tommy Sudjarwadi selaku Dewan Juri menjelaskan, tekanan yang luar biasa, tak terduga, dan terus-menerus menjadi norma baru yang harus dihadapi living legend companies.
"Lamanya eksistensi perusahaan bukan jaminan untuk tetap cemerlang di masa yang akan datang. Bagi sebagian perusahaan bahkan bisa menjadi hambatan untuk menjalankan pilar adaptabilitas. Budaya lama bisa menjadi tembok penghalang untuk membangun innovation culture. Perusahaan harus melakukan inovasi untuk mencapai prestasi kerja yang baik. Tidak mustahil inovasi tersebut harus dilakukan secara radikal,” jelas Tommy.
Dewan juri lainnya, yakni Prof Agus W. Soehadi dari Universitas Prasetiya Mulya menggaribawahi untuk living legend brands, hal yang dapat diambil pelajaran dari para finalis adalah bagaimana mereka dapat bertahan demikian lama. Ini menggambarkan kemampuan mereka beradaptasi, baik dengan perubahan perilaku konsumen maupun gempuran pesaing.
“Mereka mampu terus mempertahankan identitas brand-nya, serta melakukan komunikasi dan aktivasi yang disesuaikan dengan konteks kekinian. Ciri menarik berikutnya adalah adanya konsistensi dalam melakukan inovasi produk dan layanan yang akan memperkuat citra brand,” tegas Agus.
Guna menyempurnakan peluncuran daftar perusahaan dan merek ‘Living Legend 2022, SWA Media Group juga menyelenggarakan Conference & Virtual Awarding Indonesia Living Legend Companies & Brands 2022: Inspiring Lessons from Respectful Legends pada Kamis, 20 Oktober 2022 jam 13.30 – 17.00 WIB.
Webinar ini menghadirkan opening speaker Kemal E. Gani selaku Group Chief Editor SWA Media dan star speaker Shanti L. Poesposoetjipto, Komisaris Utama PT Samudera Indonesia Tbk dengan tema ‘Building a Strong, Agile, and Sustainable Company’.
Webinar yang atraktif dan menginspirasi ini dibagi dalam dua sesi. Sesi 1 bertajuk ‘Discovering the Secret Formula from Living Legend Companies’ menghadirkan pembicara Suresh Vembu, Direktur & Sekretaris Perusahaan PT AKR Corporindo Tbk dan Syahrizal Sabir, Head of Legal & Corporate Secretary PT Tigaraksa Satria Tbk.
Selanjutnya, sesi 2 tak kalah menarik dengan tajuk ‘Craffting Successful Strategy to Become Living Legend Brands’ dengan pemateri Jessica Setiawan selaku Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan Michael Laurensius, Direktur Sales & Marketing PT Marguna Tarulata APK Farma.