Pengusaha Red Bull Dietrich Mateschitz Meninggal Dunia

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 23 Oktober 2022 | 08:20 WIB
Pengusaha Red Bull Dietrich Mateschitz Meninggal Dunia
Red Bull (Unsplash/Marcel Strauss)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengusaha sekaligus salah satu pendiri Red Bull Dietrich Mateschitz meninggal dunia di usia 78 tahun. Pria yang sukses membesarkan bisnis Formula 1 itu sebelumnya memang diisukan sakit setelah jarang terlihat di depan umum.

“Berita yang sangat menyedihkan, tentang meninggalnya Dietrich," kata kepala tim Red Bull Christian Horner kepada the-race.com.

“Dia pria yang luar biasa, apa yang telah dia lakukan untuk banyak orang. Tidak hanya di Formula 1 tetapi dalam bisnis Red Bull, di dunia Red Bull, di semua platform olahraga – dan dia adalah orang yang sangat menginspirasi," sambung dia. Dia selalu antusias, menyemangati, mendukung, di hari-hari baik dan hari-hari buruk. Dan begitu banyak yang berhutang padanya," sambung Horner.

Mateschitz adalah pengusaha sekaligus pendiri Red Bull, sebuah minuman berenergi yang terinspirasi dari Krating Daeng dari Thailand.

Baca Juga: Lewis Hamilton Ucapkan Selamat kepada Max Verstappen, Siap Bersaing Musim Depan

Usai membentuk perusahaan Red Bull pada tahun 1987 bersama pencipta Krating Daeng Chaleo Yoovidhya, Mateschitz mengembangkannya menjadi waralaba global dan menjadi sumber utama kekayaannya yang luar biasa.

Red Bull lantas berkembang menjadi salah satu perusahaan raksasa dunia yang menjadi salah satu tulang punggung Formula 1.

Awalnya sponsor dan pemilik mayoritas Sauber, Red Bull berpisah dengan tim Swiss ketika menolak untuk menjalankan Enrique Bernoldi, salah satu pembalap muda yang didukung Red Bull saat itu.

Red Bull lantas mengakusisi tim Jaguar yang berkinerja buruk pada tahun 2004 dan mengganti namanya menjadi Red Bull Racing untuk musim berikutnya.

Pada akhir 2005 Mateschitz juga membeli Minardi, bersama dengan Gerhard Berger yang kemudian dia beli, menamainya Toro Rosso dan menjadikannya tim junior Red Bull.

Baca Juga: Berikut Daftar Juara F1, Max Verstappen Samai Fernando Alonso

Mateschitz sangat serius dalam menggarap bisnis dalam dua operasi F1-nya dan mengubah Red Bull Racing menjadi salah satu tim F1 yang paling sukses.

Ia mempekerjakan Adrian Newey sebagai bagian operasi pemenang balapan dan kemudian memenangkan gelar, sementara program junior yang semakin berkembang membawa orang-orang seperti Sebastian Vettel ke F1.

Pada puncak kekuatan mereka, Red Bull Racing dan Vettel bergabung untuk memenangkan empat gelar berturut-turut dari 2010 hingga 2013.

Aturan V6 turbo-hybrid membuat Red Bull Racing memilih mundur karena mitra mesin mereka, yaitu Renault memiliki pendapat yang berbeda meski Mateschitz terus mendukung operasi F1.

Di era inilah investasinya menghidupkan kembali Grand Prix Austria, di Red Bull Ring yang telah dia beli satu dekade sebelumnya.

Dan ketika Red Bull Racing berpisah dari Renault untuk bermitra dengan Honda, itu memulai perjalanan yang membuat tim menjadi pemenang gelar lagi, mengakhiri dominasi Mercedes pada tahun 2021 dengan Max Verstappen – pembalap lain yang dibawa Red Bull ke F1 di tempat pertama.

Pada saat yang sama, Red Bull memulai pembangunan fasilitas mesin F1 pertamanya, Red Bull Powertrains, yang akan membangun mesin internal pertama tim untuk peraturan 2026.

Ini melengkapi jejak Red Bull besar yang dimulai sejak investasi pertama Mateschitz.

Masa depan berbagai operasi F1 Red Bull tidak diketahui setelah kematian Mateschitz, karena tidak jelas apakah penerusnya di dalam perusahaan ingin mempertahankan kepemilikan atau tidak.

Kini, Red Bull tidak hanya sukses mengembangkan bisnis F1 saja tapi juga merambah di berbagai cabang olah raga lain seperti sepak bola dengan RS Leipzig, RB Salzburg, RB New York dan banyak lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI