BPJT Siapkan Rest Area Terintegrasi, Dukung Potensi dan Pengembangan UMKM Lokal

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 17:37 WIB
BPJT Siapkan Rest Area Terintegrasi, Dukung Potensi dan Pengembangan UMKM Lokal
Suasana Rest Area TIP 487 A Bale Nglaras di Jalan Tol Semarang-Solo. [Dok. BPJT]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mewujudkan empat poin dalam pengembangan rest area terintegrasi, seperti di Jalan Tol Semarang-Solo 487A Bale Nglaras Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Pengembangan rest area yang dituangkan dalam poin-poin, yakni Pertama; rest area destinasi wisata. Kedua; rest area yang juga menjadi kawasan transit antarmoda. Ketiga; rest area sebagai logistik hub. Keempat; pengembangan jalan tol yang terintegrasi dengan kawasan industri bertujuan memberi kebangkitan ekonomi.

Manajer Keuangan PT Trans Marga Jawa Tengah Miftahur Rahman, yang meninjau Reat Area 487 A Tol Semarang-Solo Bale Nglaras Kabupaten Boyolali, menjelaskan, tempat istirahat dan pelayanan (TIP) 487 A yang diberi nama Bale Nglaras itu dibuka pada 2020 dan concern kepada produk UMKM.

"Ada belasan kios yang kami sediakan dan selama ini okupansinya mencapai 100 persen dengan presentase pendapatan cukup tinggi setiap harinya," kata Miftahur Rahman dalam Site Visit & Media Briefing TIP Jalan Tol Semarang Solo 487A dan TIP Jalan Tol Solo – Ngawi 519A, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: TIP Tol Semarang-Solo Konsisten Angkat Potensi UMKM Warga Sekitar, BPJT Siapkan Rest Area Terintegrasi

Dia mengemukakan, pihaknya memberikan berbagai stimulan, termasuk saat hantaman Pandemi Covid-19 terjadi. Salah satu kemudahan yang didapat, yakni pembayaran sewa tempat di rest area tersebut bisa dicicil.

"UMKM itu kita taruh pada posisi yang sangat strategis, berada di depan. Pengelolaan memberikan relaksasi teknik pembayaran sewa tiga bulan sekali dengan masa kontrak minimal satu tahun," ujarnya, saat ditemui di Rest area Bale Nglaras, Kamis (20/10/2022).

Hasilnya, dari belasan kios yang disediakan, okupansinya mencapai 100 persen dengan presentase pendapatan cukup tinggi setiap harinya.

"Ini sebagai pembangkit dan mengembangkan perekonomian melalui rest area, untuk warga sekitar terutama di wilayah Boyolali," ujarnya.

Seorang pemilik kos makanan, Yustina mengungkapkan, ada 700-an hingga 1.000-an orang yang datang beristiratah untuk kurangi rasa lelah dan kantuk selama mengemudi.

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Salurkan Gaslink ke Rest Area KM 88 Purbaleunyi-TCD Taman Mini

"Setiap harinya banyak yang datang. Apalagi kalau hari Kamis sampai Minggu, sehari bisa dapat Rp1,5 juta sampai Rp2 juta," ujar dia.

Dia mengungkapkan, harga yang ditawarkan setiap produk masakan mulai dari kisaran Rp15 ribu menu ayam hingga Rp75.000, untuk menu ikan patin atau gurame.

"Harganya ini termasuk murah. Tapi kan kebanyakan pelanggan dari sopir-sopir ya, jadi kasian. Saling membantu saja, kita buka 24 jam," paparnya.

Lebih lanjut, Miftahur mengemukakan, pemerintah juga telah mengizinkan pengelola dan menyediakan penginapan dengan durasi paling lama 12 jam di rest area dan kini mulai dikembangkan.

Seperti tertuang dalam Pasal 39 ayat (1) Peraturan Menteri PUPR Nomor 28/2021 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan pada Jalan Tol, menyebut bahwa rest area tipe A dapat dilengkapi dengan fasilitas inap untuk beristirahat sementara, guna mengatasi kelelahan pengguna jalan tol saat mengemudi.

"Rest Area Bale Nglaras Jalan Tol KM 487 A di Boyolali masuk tipe B. Sejumlah warga di wilayah Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, Boyolali, telah membuka Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas selama masa pandemi Covid-19."

Pun terkait fasilitas inap di rest area, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Mahbullah Nurdin menjelaskan, hal tersebut disesuaikan dengan aturan internasional, yakni mengemudi secara maksimal empat jam sekali, sehingga harus beristirahat.

Dia berharap, pengemudi yang lelah agar jangan memaksakan diri untuk berkendara.

"Kami lihat banyak sekali terjadi kecelakaan-kecelakaan karena banyak orang baik terlalu lelah maupun aturan-aturan baru ini. Penyesuaian untuk mengantisipasi terkait kondisi sekarang bisa diminimalisir," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI