Suara.com - PT Danareksa (Persero) (Danareksa) turut ambil peran dalam menciptakan kemudahan akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui “Indonesia Water Fund” (“IWF”) yang telah diluncurkan sebelumnya di acara Konferensi Internasional BUMN atau State-Owned Enterprises (SOE) International Conference yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 17 Oktober 2022 lalu.
Sebagai kelanjutan dari komitmen tersebut, Danareksa bersama 3 (tiga) Strategic Partners dan 2 (dua) Financial Investors melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk Pembentukan dan Investasi Infrastruktur Air Bersih melalui IWF, yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartiko Wirjoatmodjo.
IWF hadir sebagai upaya Holding Danareksa untuk mengakselerasi penyediaan infrastruktur air bersih yang merata di Indonesia mengingat masih adanya ketimpangan harga air bersih antar daerah disebabkan infrastruktur air bersih yang belum merata. Hal ini sejalan dengan peta SDG Indonesia 2030 di mana pemerintah menargetkan 100% penduduk memiliki akses terhadap sumber air minum layak.
“Kami harap IWF dapat menyelesaikan masalah besar terkait air bersih, menutup gap kebutuhan sambungan rumah di Indonesia yang turut berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat” ujar Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangannya, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Indonesia Water Fund Bakal Garap 31 Proyek Air Bersih Senilai Rp45 Triliun
“Indonesia Water Fund merupakan bagian dari inisiatif strategis Holding BUMN Danareksa sebagai dukungan kepada pemerintah, untuk membantu menghadirkan 10 juta sambungan rumah (SR) baru sehingga akses air perpipaan akan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat,” kata Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Arisudono Soerono.
Adapun 3 (tiga) Strategic Partners yang memberikan komitmennya dan hadir dalam penandatanganan MoU, yakni Managing Director of Suez Recycling & Recovery Pacific Pte Ltd, Mr. Farchad Kaviani Dehkordi, PT Moya Indonesia yang diwakili oleh Director PT Moya Indonesia, Mohamad Selim, dan Chairman & CEO of PT CITIC Envirotech Indonesia, Mr. NGOW Gwo Liang, Jeremey.
Ketiganya akan melakukan pengelolaan aktif atas IWF bersama-sama dengan Danareksa, terutama terkait aspek teknis. Sementara itu, Financial Investors diwakili oleh Direktur Utama PT Taspen (Persero), A.N.S Kosasih dan Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Michael Ridwan yang akan berinvestasi pada IWF dengan Danareksa dan Strategic Partners selaku pengelola aktif, apabila platform IWF memenuhi kriteria layak investasi sesuai dengan kebijakan masing-masing pihak.
Selain itu, ketiga anggota Holding BUMN Danareksa yang juga akan terlibat dalam pembentukan dan pengelolaan IWF juga turut hadir untuk penandatanganan MoU. Ketiga anggota Holding BUMN tersebut adalah Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan, Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, Imam Santoso, dan Direktur Utama PT Nindya Karya, Haedar Karim.
“Berpegang kepada tiga pilar IWF yakni Akses, Investasi, dan Replikasi (AIR), IWF menawarkan pendekatan investasi khusus penyediaan akses air bersih yang tidak hanya memiliki manfaat berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, melainkan juga dapat dijalankan untuk pembiayaan proyek SPAM baru (greenfield) atau juga untuk mengoptimalkan proyek SPAM yang telah berjalan (brownfield)” tambah Chris Soemijantoro, selaku Direktur Investasi PT Danareksa (Persero).
Baca Juga: Holding Danareksa Raih 13 Penghargaan Akhlak Award 2022
Investasi ini akan dilakukan melalui sinergi investasi BUMN, swasta maupun asing, dengan skema yang mudah untuk direplikasi di seluruh Indonesia. Skema Investasi dan Replikasi ini diharapkan dapat mendorong minat investor untuk turut berkontribusi dalam sebuah investasi yang memberikan manfaat berkelanjutan, yang mengakselerasi penyediaan infrastruktur air bersih yang merata untuk Indonesia.