Suara.com - Rapper sekaligus pengusaha, Kanye West mencapai kesepakatan untuk membeli media sosial Parler yang populer di kalangan politik konservatif Amerika Serikat.
Perusahaan induk Parler, Parlement Technologies mengumumkan, kesepakatan bisnis akan selesai pada kuartal keempat 2022, disiarkan oleh Reuters, Rabu. Tapi, mereka tidak memberikan berapa nilai pembelian perusahaan.
Media sosial yang berdiri pada 2018 itu berhasil mengumpulkan dana sebesar 56 juta dolar AS. Platform tersebut sempat dihapus oleh Google dan Apple setelah insiden di Capitol tahun lalu.
Pada September lalu, Parler membuat perusahaan induk Parlement Technologies Inc, salah satu bagian dari perombakan perusahaan.
Baca Juga: Terungkap! Bunda Corla Adalah Sahabat Olga Syahputra, Begini Ceritanya
CEO Parlement Technologies George Farmer mengatakan diskusi dengan Kanye West berlangsung baru-baru ini, setelah Paris Fashion Weeks.
"Salah satu motivasi diskusi adalah tentang Instagram yang memblokir dia (Kanye West)," kata Farmer.
Ye, panggilan tren Kanye West mengenakan kaus bertulisan "White Lives Matter" saat berada di Paris awal Oktober ini. Empat hari berikutnya, dia mengunggah konten berisi anti-Semit.
Instagram akhirnya memblokir Kanye West karena unggahan itu. Setelah diblokir Instagram, Kanye West beralih ke Twitter, yang pada akhirnya juga memblokir dia.
Kanye West membuat akun di Parler sekitar hari Senin, saat itu dia memiliki 91 pengikut. Jumlah pengikut Kanye West sekarang 3.900.
"Di tempat di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kami harus memastikan memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata Kanye West.